SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Program Home Care Dottorotta’ yang dicanangkan Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Danny Pomanto ternyata tak berjalan maksimal.
Bahkan program yang katanya lebih mengutamakan pelayanan kesehatan tidak berlaku bagi masyarakat kurang mampu.
Padahal sasaran Home Care Dottorotta’ lebih memprioritaskan kalangan masyarakat yang tingkat ekonominya memprihatinkan.
“Program ini justru lebih mengutamakan kalangan masyarakat yang tingkat ekonominya lebih diatas. Masyarakat kurang mampu justru tidak merasakan home care dottorotta,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, M Halil, saat dikonfirmasi, Senin (5/3/2018).
Parahnya lagi, menurut Halil, program tersebut yang katanya gratis menjemput orang sakit di rumah masing-masing justru dipungut biaya transfortasi, kendaraan yang menjemput pasian.
Bukan hanya itu, pelayanan yang diklaim aktif selama 24 jam, juga ternyata tidak tidak maksimal.
“Ditambah lagi pasien tidak perlu memiliki kartu jaminan kesehatan atau identitas lainnya, dan yang terpenting karena mereka tidak perlu lagi mengantri. Ini juga hanya bentuk pencitraan. Buktinya kartu BPJS tetap di pertanyakan.. Bahkan tidak dilayani jika tidak punya kartu ampuh tersebut,” terangnya.
Olehnya, Halil menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang hanya kerjaannya pencitraan dan meraih penghargaan.
“Buat apa penghargaan jika masyarakatnya menjerit. Ini membuktikan Pak Danny lebih mementingkan pribadinya ketimbang rakyat,” pungkasnya.
Adapun program yang digagas pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi tentang penghapusan ritribusi sampah, program kesehatan berobat tanpa kelas di Rumah Sakit sangat membantu masyarakat bawah.
“Kami sangat mendukung program Appi- Cicu, ini hal yang paling dibutuhkan masyarakat,”ujarnya.
Halil menyakini program Appi- Cicu ini akan dijalankan dengan baik, apalagi sosok pasangan ini memiliki komitmen tinggi dan dikenal merakyat, santun dan religius.
“Termasuk program pemerintah tentang pengadaan lampu lorong. Itu juga tidak berjalan,” bebernya.
Sementara itu, dalam kunjungannya di Keluarahan Barombong, Minggu (4/3/2018) malam, antusiasme masyarakat menyambut kehadiran Cicu sangat besar.
Teriakan jangan memilih pemimpin yang suka mengumbar janji politik terus menggema dalam kampanye dialogis duet Pengusaha-Politisi itu.
“Kita tidak usah menebar janji kalau tak bisa direalisasikan, masyarakat tentunya sangat membutuhkan program yang langsung menyentuh. Alhamdulillah program Appi-Cicu sangat berpihak kerakyat,”kata Halil menambahkan.
Keberadaan politisi perempuan pertama mewakili Indonesia di ajang Women Campaign School in Yale University of America 2016 lalu itu, betul-betul memanfaatkan masa kampanye yang tersisa kurang lebih tiga bulan.
“Keinginan kami adalah bagaimana masyarakat kedepan betul-betul merasakan pelayanan kesehatan tanpa pungutan. Ini yang menjadi fokus kita,” kata Cicu menjelaskan program unggulannya ke masyarakat tentang
program kesehatan berobat tanpa kelas di Rumah Sakit. (*)