SUARACELEBES.COM, MAKASSAR — Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), mencanangkan sederet program unggulan di bidang kesehatan. Paradigma program itu berbasis upaya pencegahan alias preventif. Muaranya untuk memastikan masyarakat Sulsel senantiasa sehat dan mampu menjalankan aktivitasnya dengan baik.
NH mengungkapkan sederet program unggulan di bidang kesehatan meliputi menghadirkan 1 dokter 1 kampung, termasuk merekrut tujuh tenaga kesehatan di setiap Puskesmas Pembantu atau Pustu. Lalu, ada juga layanan kesehatan berbasis KTP, pemeriksaan gratis setiap pekan, membenahi puskesmas maupun menghadirkan rumah sakit pratama.
Tidak berhenti sampai di situ, NH-Aziz juga menyiapkan Kartu Anak Sehat. Salah satu dari total empat kartu sakti ala NH-Aziz itu memiliki begitu banyak manfaat, khususnya bagi anak-anak masa pertumbuhan. Pasangan nasionalis-religius memberikan bantuan tunai dalam kartu itu untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi anak Sulsel.
“Paradigma program kesehatan itu lebih baik mencegah (preventif). Jadi semakin sedikit orang yang sakit, maka itu berartikan semakin baik. Makanya, NH-Aziz hadirkan program 1 kampung 1 dokter. Kami juga hadirkan layanan kesehatan dengan merekrut tujuh tenaga kesehatan, mulai dokter, bidan, perawat, promosi kesehatan, sanitasi dan lainnya,” ujar NH, Senin (7/5).
Kehadiran 1 dokter 1 kampung ditambah layanan kesehatan representatif, NH melanjutkan membuat pemerintah dapat mendeteksi kesehatan masyarakat. Kalau memang ada gangguan kesehatan alias penyakit dapat diketahui sejak awal sehingga penanganannya akan lebih mudah. “Makanya juga ada pemeriksaan kesehatan gratis setiap pekan,” ujarnya.
“Yang diperiksa itu minimal tiga yakni tekanan darah, asam urat dan kolesterol. Kalau itu terkontrol, kan masyarakat Sulsel dapat beraktivitas dengan baik, kalau mau makan coto atau palu basa setiap hari juga tidak masalah,” kelakar Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu.
Khusus untuk layanan kesehatan berbasis KTP, NH memaparkan akan dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan BPJS Kesehatan. Program itu hadir setelah melihat realitas, dimana banyak masyarakat yang kesulitan mengurus kartu BPJS Kesehatan. Adapun untuk program ini, pihaknya siap menggelontorkan anggaran Rp500 miliar.
“Jadi untuk BPJS kesehatan kurang lebih anggarannya Rp500 miliar, itu bisa dari APBD provinsi. Lalu, untuk pembenahan infrastruktur kesehatan anggarannya berkisar Rp1 triliun, itu bisa sharing antara APBD provinsi dan pusat, kita akan meyakinkan pemerintah pusat bahwa program tersebut penting,” jelas dia.
Menurut NH, pembenahan infrastruktur kesehatan, termasuk pembangunan baru sangatlah urgent, terkhusus pada daerah-daerah terpencil. NH-Aziz berkomitmen memudahkan akses layanan kesehatan. Itu bukan hanya meningkatkan pelayanan, tapi juga menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat di pelosok.
“Kita harus hadirkan layanan kesehatan, entah itu rumah sakit pratama atau puskesmas di daerah terpencil. Ya minimal ada UGD, kamar bersalin dan ruangan rawat inap, sehingga kalau ada kejadian tidak perlu jauh-jauh ke Makassar,” pungkasnya. (*)