banner dprd mkassar

Pengamat Sebut Pemimpin Inkonsisten Membahayakan

SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Sikap Inkonsisten menjadi masalah baru yang cenderung  dialami oleh sebagian pemimpin maupun calon pemimpin.

Tidak konsisten atau sikap ‘plinplan’ ini dinilai akan mengakibatkan banyak masalah, apalagi ini dimiliki oleh seorang pemimpin.

Akademisi UIN Alauddin, Syahrir Karim mengatakan, bahwa pemimpin plinplan sangat mempengaruhi efektifitas kepemimpinan. Sikap seperti ini bisa saja membuat kepemimpinan tidak efektif .

“Orang bugis bilang ‘taro ada taro gau’. Pemimpin yang tidak konsisten bukanlah pemimpin yang baik. Bahayanya adalah, pemimpin seperti ini, visi pembangunanya tidak jelas,” kata Syahrir, Sabtu (14/10/2017).

Pemimpin yang tidak konsisten juga sulit terhindar dari kehilangan kepercayaan. ‘pinplan’ biasa dimiliki oleh pemimpin yang tidak tau membedakan antara kepentingan kelompok atau publik dengan kepentingan pribadi.

Hal ini juga ditegaskan oleh Akademisi Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla.

Dia mengatakan inkonsiten bisa menimbulkan ‘discard’ atau kehilangan kepercayaan.

“Konsistensi yang dimiliki itu sebenarnya bukan berpijak pada kepentingan individu, tapi pada kepentingan umum. Ini bisa menimbulkan kehilangan kepercayaan,” tutur Adi, sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, untuk menjadi seorang pemipin, individu harus tahu membedakan antara kepentingan umum dan kepentingan pribadi, sehingga dua kepentingan ini tidak harus dicampur adukkan.

Dia menegaskan, pemimpin secara umum itu mewakili orang banyak, bukan pribadi.

Sehingga untuk mengambil kebijakan atau keputusan harus berdasarkan keinginan orang banyak.

Olehnya, jika pemimpin tidak konsisten, maka dampak yang paling dekat adalah kehilangan arah dalam menyikapi berbagai masalah.

“Dampak yang paling dekat itu jadi gamang, kehilangan rujukan yang menjadi dasar di dalam menyikapi berbagai masalah. Disamping itu juga bisa menyebabkan kepemimpinan bisa berjalan tidak efektif, , tidak bisa mengmabil patokan yang jelas di dalam kepemimpinan,” tegasnya.

Apalagi jika dalam kepimpinan birokrasi, dia mengatakan sikap inkonsisten akan menimbulkan banyak masalah. Dia menjelaskan, sebenarnya birokrat selalu berbasis edministrasi. Selain itu, kelembagaan birokrasi reverensinya di dalam bersikap dan berprilaku sebagai aparat.

“Karena itu mereka harus menunjukan sikap yang konsisten, karena ada aturan yang menjadi patokan pengambilan keputusan dan kebijakan, itu yang menjadi rujukan adalah sistem birokrasi itu sendiri,” tandasnya.(*)

PDAM Makassar