banner dprd mkassar

Prof Andalan Jadi Target Black Campaign, Pengamat : Masyarakat Akan Makin Simpati

banner pemprov sulbar

SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2018, tensi politik Sulsel semakin meningkat. Dinamika persaingan antar calon menjadi sangat dinamis.

Berbagai cara dilakukan tim pemenangan untuk bisa meraih simpatik pemilih. Namun penyesatan informasi, hoaks bahkan black campaign juga mewarnai ajang kontestasi Pilgub kali ini.

Dari hasil pemantauan, tercatat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) yang mendapat paling banyak serangan black campaign.

Sejak bergulirnya pencalonan Prof. Andalan tercatat ada kurang lebih 5 serangan yang bernuansa mendiskreditkan pasangan calon tersebut, mulai dari isu kanker pita suara, izin ke luar negeri, gelar Profesor, selebaran black campaign tentang tentang pencitraan dan lainnya.

Menanggapi hal di atas, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Jayadi Nas menuturkan, massifnya Black Campign yang ditujukan ke Prof Andalan ini mengindikasikan, jika Prof Andalan merupakan kontestan yang sangat mendapat simpati masyarakat Sulsel, sehingga semakin tak terbendung.

“Indikasinya, menunjukan bahwa prof andalan merupakan salah satu kontestan yang sangat mendapatkan simpati ditengah masyarakat,” ungkap Jayadi Nas, Kamis (14/2/2018).

“Sehingga untuk merusak simpati itu, orang melakukan black campaign, Tentu prof andalan menurut hasil survei teraikhir cukup baik sehingga dibuatkan berita black campaig tentang Prof Andalan,” sambung Jayadi Nas.

Sedangkan perihal dampak meningkat atau menurunnya elektabiltas Prof Andalan pasca gencarnya Black Campaign, Jayadi Nas berpendapat, bahwa kemungkinan justru akan meningkatkan elektabilitas, selama masyakarat meyakini, jika ini penzoliman terhadap Prof Andalan.

“Tergantung penerimaan masyarakat, kalau misalnya masyakarat menganggap Prof Andalan dizalimi maka bisa saja semakin meningkat elektabilitasnnya,” tutur

“Tapi kalau masyarakat percaya dengan Black Campign tersebut maka tentu akan berdampak pada penurunan elektabilitas. Tergantung penerimaan masyakat saja,” tegas Jayadi Nas.

Alumni Unhas ini juga menghimbau, kepada seluru pelaku politik di Sulsel untuk membiarkan masyarakat memilih sesuai hati Nuraninya demi tercapainya Demokrasi seutuhnya.

“Biarlah masyaralat dengan dengan proses demokrasi ini tanpa ada gangguan yang sifatnya memprovokasi,” tegas Jayadi Nas.(*)

PDAM Makassar