SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Penambagan pasir di Kawasan Pesisir pantai di Sulawesi Selatan kian marak,
eksploitasi yang dilakukan selain berdampak langsung terhadap merosotnya kualitas lingkungan juga akan berdampak pada keberlangsunga hidup masyarakat pesisir. Seperti yang terjadi di daerah Galesong Raya kemerosotan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan pasir laut sudah semakin dirasakan dampaknya oleh masyarakat mulai dari penurunan jumlah tangkapan ikan sampai pada abrasi pantai.
Hal tersebut menjadi perbincangan hangat dalam Diskusi akhir tahun Walhi Sulawesi Selatan yang berlangsung d Warkop Phoenam, Jalan Boulevard, Senin(17/12/2018). Diskusi ini mengkat tema “Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) : Antara Menyelamatkan Area Tangkap Nelayan atau Membela Penambang”.
“Walhi Sulawesi Selatan terus berupaya mendampingi masyarakat dalam mempertahankan daerah tangkap para nelayan tradisional yang tersebar dari Galesong Utara sampai Galesong Selatan yang berjumlah lebih kurang 6500 nelayan yang sebagian wilayah tangkapnya masuk dalam ekspansi tambang pasir laut,” kata
Yusran Massa, Aliansi Selamatkan Pesisir yang hadir dalam diskusi tersebut.
Selain itu, penyusunan RZWP3K Provinsi Sulawesi Selatan yang sampai saat ini belum menemui titik terang juga semakin memperburuk pengelolaan lingkungan pesisir khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.(*)