SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Sulsel meminta perhatian lebih besar pada pemilu 2019 mendatang. Standar kuota minimal keterwakilan 30% dianggap seringkali hanya dijadikan persyaratan formal oleh partai, sehingga tidak hanya sekadar menempatkan perempuan untuk pemenuhan persyaratan.
“Keterwakilan di DPRD itu belum sampai 30%. Bahkan ditingkat kabupaten malah ada hanya 3 atau 4 orang perempuan saja terpilih,” kata pengurus kaukus perempuan Ina Nur Syamsina kepada wartawan di kantor DPRD Sulsel.
Menurut dia, pelibatan kaum perempuan dalam berbagai aspek harus terus dilakukan. Termasuk dengan melibatkan perempuan sebagai pengurus parpol untuk memberikan peluang bagi mereka bertarung di pemilu.
“Kalau yang paling banyak anggota DPRD perempuan di daerah Jeneponto, Takalar. Kita di provinsi 18 orang, itu baru sekitar 28%,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kaukus Perempuan DPRD Sulsel, Rusni Kasman mengatakan, syarat keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen tidak dibarengi dengan upaya merealisasikan untuk terpilih. Perempuan masih dianggap lemah dan tidak dijadikan perhatian serius partai.
“Keterpilihan perempuan masih jauh dari harapan. Apalagi kuota 30% hanya menjadi syarat partai pada pencalonan, tidak ada upaya merealisasikan untuk terpilih,” pungkas Rusni. (SO)
