SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Koperasi Kredit Pintu Air Sulawesi Selatan menegaskan dukungan kepada pasangan Nurdin Halid – Aziz Qahar Mudzadkkar dalam perhelatan Pilgub Sulsel 2018. Dukungan politik ini senafas dengan visi dan misi organisasi koperasi dunia (International Cooperative Alliance) demi kemajuan koperasi di semua negara.
Menurut Ketua Koperasi Pintu Air Sulsel, Petrus Simon, dukungan yang diberikan kepada pasangan NH – Aziz bukan datang tiba-tiba. Bukan juga sekadar gagah-gagahan. Tetapi menyangkut ideologi ekonomi Konstitusi Pasal 33 UUD 1945 yang harus diperjuangkan oleh gerakan koperasi. Kata Simon, pihaknya pun bergerak setelah mendapat amanat dari Ketua Umum Koperasi Kredit Pintu Air Jokobus Jano yang berpusat di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. “Saya tak mungkin bergerak sendiri tanpa arahan dan dukungan dari kantor Kopdit Pintu Air Pusat. Arahan Pak Jakobus Jano singkat dan jelas: wajib hukumnya kita mendukung ketua kita (Ketum Dekopin). Alasannya cuma satu: kita sebagai bagian dari gerakan koperasi harus mendukung tokoh yang berdarah koperasi,” kata Petrus Simon.
Koperasi Kredit Pintu Air merupakan koperasi primer nasional yang saat ini beranggotakan hampir 190 ribu anggota yang tersebar di beberapa propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Kopdit Pintu Air Cabang Sulawesi Selatan sendiri baru berusia satu tahun dengan jumlah anggota 1.180 orang. Kantornya pun baru diresmikan pada akhir 2017 lalu.
Simon bercerita, pada awal Mei lalu pihaknya mendapat undangan dari peguyupan masyarakat koperasi Sulawesi Selatan untuk bertatap muka dengan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid di rumahnya di Jalan Mapala, Makassar.
Berdasarkan undangan tersebut, Simon meminta arahan langsung Ketua Umum Kopdit Pintu Air, Jakobus Jano. “Saya telpon Pak Ketua di Maumere. Beliau bilang, silahkan hadir. Jika ketua kita (Nurdin Halid) minta dukungan, kita wajib beri dukungan. Beliau itu bukan hanya ketua kita di pusat (Jakarta), tetapi beliau juga 100% praktisi dan pejuang koperasi yang meniti karir dari bawah hingga ke level puncak,” Simon bertutur. Menurut Jakobus Jano, lanjut Simon, gerakan koperasi harus mendukung siapa saja praktisi koperasi yang maju dalam Pilkada dan Pileg. “Tentu saja tokoh yang maju itu memiliki track record yang baik sebagai praktisi koperasi. Perjalanan panjang dan track record Pak Nurdin Halid di dunia koperasi Indonesia adalah jaminan bagi kemajuan koperasi di Sulawesi Selatan di masa depan,” ujar Simon menirukan Jakobus.
Pernyataan Jacobus Jano dibenarkan oleh Yosef Tor Tulis, kepala Humas Dekopin. Menurut Yosef, gerakan koperasi dunia yang didukung oleh PBB mengusung misi besar mempercepat dan memperluas perkembangan koperasi untuk meredam dampak buruk sistem tunggal saat ini, yaitu kapitalisme global, pasca hancurnya sistem Sosialisme awal 1990-an. Menurut Presiden ICA 2005-2015 Pauline Green, cerita Yosef, gerakan koperasi dunia adalah gerakan politik (ideologi) ekonomi. PBB mendukung penuh misi ICA menjadikan koperasi sebagai penyeimbang dominasi sistem kapitalisme global. Bentuk dukungan PBB antara lain menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia. “Karena itu, Pauline bilang, harus semakin banyak tokoh koperasi yang duduk di parlemen dan pimpinan eksekutif di masing-masing negara di dunia.
Mereka itulah yang akan memperjuangkan regulasi dan kebijakan untuk kemajuan koperasi di negara mereka masing-masing,“ Yosef berkisah tentang salah satu poin penting dalam wawancaranya dengan Pauline Green yang didampingi Wakil Presiden Koperasi Asia Pasifik Nurdin Halid di sela-sela Konferensi Koperasi Asia Pasifik, di Bali, Oktober 2015.
Dalam implementasinya di Indonesia, Dekopin mendukung setiap calon legislatif dan pimpinan eksekutif yang maju dalam kontestasi politik. “Kita tidak bisa berharap banyak kepada orang di luar koperasi untuk membesarkan koperasi. Harus orang koperasi sendiri. Jadi, semakin banyak tokoh duduk di DPR RI, DPRD Propinsi, Kabupaten/Kota, gubernur, dan bupati/walikota, maka kita boleh berharap banyak koperasi akan semakin berkembang dan maju,” kata Yosef lagi yang juga duduk di Pimpinan Paripurna Dekopin Pusat.
Di Pilkada serentak 2018, tercatat ada tiga tokoh koperasi yang maju dalam konstestasi politik. Mereka adalah Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid yang maju di Pilgub Sulsel, Khofifah Indar Parawansa (Wakil Ketua Umum Dekopin 2010-2015) yang bersaing di Pilgub Jawa Timur, dan Romanus Woga (Ketua Umum Inkopdit 2009-2017 dan Ketua Bidang Keuangan Pimpinan Paripurna Dekopin) yang berkompetisi dalam Pilbub Kabupaten Sikka, NTT.(*)