SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir telah menyiapkan konsep urban farming di Makassar. Konsep ini berbeda dengan yang lain lantaran membuat urban farming dalam model 3 dimensi (3D).
Program ini tertuang dalam Rancangan Aksi Perubahan, Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XV LAN RI 2025 yang berjudul “Penguatan Ekosistem melalui Program Urban Farming Terintegrasi di Kec. Bontoala Kota Makassar (Peta U-Farmta’)”. Rancangan Ini tentu dapat p
menjadi saran dan masukan sebagai penerapan urban farming di Makassar.
“Dalam konsep ini disini ada unsur pertanian, perikanan, peternakan, UMKM, dan penguatan infrastruktur,” kata Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir dalam keterangannya, Jumat (22/5/2025).
Selain, infrastruktur pendukung lainya seperti jalan, drainase, sanitasi, limbah dan air bersih juga menjadi hal yang penting dalam penerapan urban farming nantinya.
“Jadi konsep ini sejalan dengan program unggulan Pemkot Makassar yang berkaitan dengan visi misi MULIA yaitu menggalakkan konsep Urban Farming pada masyarakat melalui Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat,” jelasnya.
“Hal ini jg Termasuk ada dalam Asta Cita Ke-3 Presiden RI meningkatkan pekerjaan yang berkualitas, mendorong kewirausahaan mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” tambahnya.
Celo sapaan akrabnya mengatakan jika konsep Urban Farming 3D sementara berjalan dengan memamfaatkan lahan lorong dan tanah kosong warga. Ini mengigat fasum dan fasos di Kecamatan Bontoala terbatas.
“Jadi saya sebagai Camat akan buat projek dalam model 3D, di mana semua unsur pendukung akan di tuangkan dalam model ini. Lokasinya itu di jalan Kalumpang Lr. 9 Kelurahan Timongan Lompoa, Bontoala,” ucapnya
Lebih lanjut, pihaknya saat ini masih melakukan penyempurnaan dan pengembangan terkait Urban Farming yang terintegrasi. Meski menurutnya sudah ada proses pertanian, peternakan dan perikanan dilakukan di tempat tersebut.
“Ada ikan nila termasuk lobster, ada juga pertanian kangkung, ada cabai dan unsur peternakan, ada ayam petelur termasuk alat pemadaman ringan dan instalasi pengelolaan air limbah dan kedepan kami akan mengintervensi berupa pemberian bibit sebagai bentuk pengembangan Urban Farming,” terangnya.
Nantinya hasil dari pertanian ini akan di intervensi oleh SKPD terkait seperti Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar (DP2)Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Koperasi dan UMKM Makassar.
“Adapun konsep pasca produksi akan menjadi kewenangan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, sehingga ini menjadi program unggulan dan banyak masyarakat yang bisa juga langsung menjual hasil panennya,” tutupnya.