SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Beberapa minggu terkahir, Pj Gubernur Gorontalo Hamkah Hendra Noer menjadi buah bibir. Pasca dikeluarkannya penilaian evaluasi kinerja 71 Pejabat Kepala Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kritik dari sejumlah elemen masyarakat maupun politisi menghiasi pemberitaan media-media di Bumi Gorontalo. Terkait kritik tersebut, awak media kami mendatangi kampus Universitas Ichsan Gorontalo untuk meminta pendapat terkait hal tersebut.
Akademisi Jupri, SH.MH memberikan pandangannya. Pertama, kritik dalam alam demokrasi yang semakin tumbuh di Provinsi Gorontalo merupakan vitamin yang baik untuk kemajuan suatu daerah. Apalagi jika kritik-kritik tersebut demi perbaikan kinerja ke depannya.
Pada posisi ini, selaku akademisi saya melihat Pj Gubernur Gorontalo menerima segala kritik membangun tersebut. Dalam beberapa kali kesempatan pak Hamka Hendra Noer mempersilahkan masyarakat Gorontalo mengkritiknya. Termasuk meminta media untuk mengevaluasi kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo.
Artinya, Pj Gubernur bukanlah orang yang alergi dengan kritik. Malahan secara legowo meminta masyarakat untuk aktif memberikan informasi dan evaluasi kinerjanya selaku pucuk pimpinan di Pemerintah Provinsi.
Kedua, soal membandingkan Pj Gubernur Gorontalo dengan Prof. Zudan Arif Fakrulloh merupakan penilaian yang terlalu dini. Hal tersebut karena Pj Gubernur Gorontalo baru menjabat dan belum cukup setahun. Apalagi pelantikannya dipertengahan tahun, bersifat melanjutkan program dari Gubernur Gorontalo sebelumnya, yakni Bapak Rusli Habibie.
Sehingga selalu akademisi saya berharap ke depan, kritik-kritik yang sifatnya membangun dan tidak menyerang pribadi terus dibumikan. Demi kemajuan dan perbaikan kinerja pemerintah provinsi Gorontalo. Termasuk melanjutkan gaya kepemimpinan Gubernur sebelumnya yang dekat dengan rakyat Gorontalo.(*)