banner dprd mkassar

Antisipasi Konflik Sosial, Kelompok Mahasiswa Makassar Minta Kandidat Patuhi Rambu rambu Pilkada 

SUARACELEBES. COM, MAKASSAR- Mengantisipasi adanya gejolak sosial pada Pilkada serentak di Sulawesi Selatan, Kelompok Pemuda dan Mahasiswa di Makassar bertemu dan diskusi khusus
terkait pilkada damai dan berkualitas di Sulsel. Hadir dalam pertemuan itu diantaranya PPI sulsel, KAMMI Kota Makassar, GMKI Kota Makassar, PMKRI Kota Makassar, Dema Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Senat Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Diskusi itu berlangsung di sebuah warkop di Kompleks Ramayana, Jalan Pettarani Makassar, Rabu (28/02/2018).

PicsArt_02-28-10.40.51

Irfan Sekjen KAMMI kota Makassar mengatakan bahwa pesta demokrasi yang dihadapi harus menjadi perhatian pemuda khususnya kalangan mahasiswa jangan hanya tinggal diam. “Sebagai pemuda dan mahasiswa jangan hanya diam, kita harus mengawal perhelatan Demokrasi ini.
kita menginginkan politik yang damai dan tanpa isu sara. Maklum ada dasarnya di Sulsel dibeberapa daerah sudah mulai ada pemetaan politik, pada dasarnya Pilkada murni pertarungan ide bukan lah isu SARA. KAMMI kedepan akan mengawal pilkada damai dan sara,” kata Irfan.

Muhammad Fathanadin, anggota HMI cabang gowa raya menjelaskan dalam diskusi itu bahwa keberagaman adalah fakta yang nyata dalam konteks sosial. “Untuk terwujudnya cita cita tadi maka dibutuhkan pertisipasi politik, kami dari HMI mendukung penuh politisasi tanpa sarah, terkait pelarangan tempat ibadah sebagai tempat politik teman HMI juga menolak,”Jelas Fathanadin.

Hal senada juga diungkapkan oleh Erlan Razak, Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan hukum UIN Alauddin Makassar. Sementara itu Fauzi Ali Akbar Senat Mahasiswa UIN menghimbau
kepada tokoh agama untuk bersama sama merekatkan komunikasi agar bisa menjaga pilkada Sulsel yang berkualitas.

Taqwa Bahar Ketua PPI Sulsel juga menegaskan bahwa sebuah keharusan untuk mengawal pilkada damai dan berkualitas di Sulsel.

“bagi kita untuk mengawal pilkada damai dan berkualitas di Sulsel tentunya dengan kebersamaan stekholder pemuda dan gerakan mahasiswa di Sulsel. Kita sama sama tidak menginginkan politisasi agama terkhusus sara yang bisa memecah belah ummat disulsel. Tentunya juga kita mensuport agar para kandidat mematuhi rambu rambu pilkada yang ada,” tegas Takwa.

Adapun Point Inti dalam dialog Kelompok Pemuda dan aktivis Mahasiswa diantaranya :

1.Menghimbau KPU untuk menyelenggarakan pilkada secara profesional, jujur dan adil.

2.Menghimbau kepada Bawaslu dan jajaranya untuk mengefektifkan pengawasan dan bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi, Bawaslu Sudah harus kordinasi dengan tim cyber kepolisian untuk menindak person yang mengadu domba masyarakat dengan isu hoaks dan SARA.

3.Menolak politisasi SARA dalam kampanye pilkada 2018, karena akan memecah belah umat.

4.Menolak penggunaan tempat ibadah sebagai panggung politik, agar kesucian tempat ibadah tetap bisa dijaga.

5. Menghimbau Kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu hoaks di pilkada yang bisa memecah belah konflik sosial.

PDAM Makassar