banner dprd mkassar
HUKUM  

Politikus PDIP Sebut Presiden Tengah Evaluasi Menteri Pertanian Amran Sulaiman

pemprov sulsel

PDAM Makassar

SUARACELEBES.COM , JAKARTA – Meski Presiden Joko Widodo sudah membantah akan melakukan reshuffle, isu soal perombakan kabinet masih terus menguat. Politikus PDIP Darmadi Durianto membocorkan ada tiga kementerian yang saat ini menterinya tengah dievaluasi Presiden Jokowi.

“Presiden Jokowi kurang happy dengan kinerja beberapa yang ada di kabinet. Beberapa karena tidak sesuai dengan harapan bapak presiden kan,” ungkap Darmadi (29/12/2016).

Satu hal yang sangat disorot oleh presiden ada terkait dengan Nawacita mewujudkan kemandirian ekonomi dan peningkatan produktivitas. Juga soal peningkatan daya saing di pasar internasional.

Politikus PDIP Darmadi Durianto (int)
Politikus PDIP Darmadi Durianto (int)

“Dua poin ini jadi perhatian khusus presiden, Nawacita kan. Yang berkaitan dengan kemandirian ekonomi, kedaulatan itu yang agak kurang bagus itu kan kementerian pertanian,” ujar Darmadi.

“Kementerian Pertanian banyak memberikan rekomendasi-rekomendasi yang diterbitkan dari info Kementerian Perdagangan kan. Yang awalnya sangat anti impor ternyata banyak melakukan impor, jadi kemandirian perekonomiannya dipertanyakan,” imbuhnya.

Selain Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang disebut-sebut tengah dievaluasi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga dikatakan Darmadi menjadi menteri yang tengah dievaluasi. Padahal Airlangga merupakan menteri yang baru saja diangkat pada reshuffle terakhir.

“Masalah bagaimana meningkatkan daya saing di tingkat internasional, kemudian juga produktivitas rakyat dalam daya saing di pasar internasional berkaitan dengan menumbuhkan pelaku-pelaku industri, IKM. Industri Kecil Menengah,” papar Darmadi.

“Industri pada IKM ini kan belum terlihat juga. Itu kan di perindustrian. Meningkatkan IKM, menjadi penting. Supaya bisa bersaing di pasar internasional dan juga memperkuat basis pertahanan di domestik dalam menghadapi MEA dan globalisasi ini kan harus kuat ini,” sambung anggota DPR itu.

Darmadi menilai visi Airlangga belum terlihat jelas untuk memajukan perindustrian, terutama bagi pelaku IKM. Dia menilai visi ke depan sangat penting dan bukan hanya sekedar teknis semata. Dua poin itu perlu berjalan secara berkesinambungan.

“Visi ke depannya belum jelas. Seorang menteri ini kan harus punya konseptual skill yang bagus, tidak melulu soal technical skill. Menteri itu kan tatarannya lebih ke arah konseptual skill, ini yang harus ada dan harus mulai terlihat sejak sekarang,” terang Darmadi.

Ini menjadi penting terutama mengingat pada 2019 nanti sudah akan digelar Pilpres kembali. Jika tidak bekerja secara perform, menteri atau pimpinan lembaga bisa menghambat Presiden Jokowi.

“Kalau tidak ada percepatan dalam pengembangan-pengembangan kementerian agak berbahaya untuk Presiden Jokowi dan menambah beban kerja presiden,” sebutnya.

Satu kementerian yang juga menjadi perhatian khusus presiden Jokowi menurut Darmadi ada pada bidang pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga baru diganti pada reshuffle terakhir lalu.

“Di pendidikan juga banyak sarana pendidikan juga belum bagus. Kemudian yang kurang bagus dalam meningkatkan daya saing kan berhadapan dengan SDM juga kan,” ucap Darmadi.

“Karena belum bisa meningkatkan daya saing SDM di domestik yang saat ini belum terlhat bagus,” tambah dia.

Persoalan Ujian Nasional disebut menjadi salah satu pertimbangan mengapa Mendikbud juga masuk dalam list yang sedang dievaluasi. Muhadjir mengusulkan untuk penghapusan UN namun Presiden Jokowi menolaknya.

“Itu juga salah satu poin juga yang harus dievaluasi ya. Artinya itu harus dievaluasi,” kata Anggota Komisi VI DPR tersebut.

Saat diminta kembali memberi list bocoran menteri-menteri mana saja yang dipertimbangkan direshuffle, dia kembali menyatakan tiga nama menteri itu. “Tiga kementerian yang kita sebut tadi. Menteri Perindustrian, IKM ya, iya (Mendikbud dan Menteri Pertanian). Itu harus ada evaluasi yang kuat sekali. Visi ke depan menteri-menteri itu belum jelas terlihat,” jawab Darmadi.

Pemkot Makassar

PDAM Makassar

Call Center PU