SUARACELEBES.COM, MAKASSAR — Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), mencanangkan sederet program unggulan menuju Sulsel Baru. Program itu menawarkan serangkaian layanan pro-rakyat yang sangat komplet. Nah, beragam layanan prima tersebut dirangkum dan diakses dalam wujud empat ‘kartu sakti’.
Kartu tersebut masing-masing Kartu Sulsel Baru, Kartu Anak Pintar, Kartu Anak Sehat, dan Kartu Mahasiswa Pintar. Inovasi dari program tersebut, termasuk kegunaan dari masing-masing kartu telah disosialisasikan NH-Aziz dalam setiap safari politik. Bahkan jauh hari sebelum kandidat lain ikut-ikutan mencanangkan ‘kartu sakti’.
“Kartu-kartu ini kita hadirkan sebagai jawaban atas berbagai persoalan di tengah masyarakat. Dibuat sebagai wujud program pro-kampung yang menjadi kebutuhan warga sekaligus solusi atas problematika klasik di Sulsel,” kata juru bicara NH-Aziz, Muhammad Natsir, Selasa, 5 Juni.
Secara sederhana, Natsir menjelaskan fungsi dari masing-masing ‘kartu sakti’. Kartu Sulsel Baru, ia menyebut merupakan akses bagi masyarakat mendapatkan berbagai kemudahan layanan dan program pemerintah. Di antaranya yakni layanan kesehatan gratis berbasis KTP, kredit produkti tanpa bunga dan tanpa agunan, penyaluran bibit unggul gratis, dan lain-lain.
Natsir melanjutkan Kartu Anak Pintar dan Kartu Anak Sehat dibuat khusus untuk program di bidang pendidikan. Kartu-kartu ini akan diberikan kepada siswa sekolah di kalangan kurang mampu. Masing-masing dengan isi uang tunai berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta per semester.
Natsir mengatakan Kartu Anak Pintar bisa digunakan siswa berbelanja keperluan di samping seragam dan perlengkapan belajar, yang disediakan cuma-cuma oleh NH-Aziz bila kelak terpilih. Adapun Kartu Anak Sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, seperti membeli susu dan vitamin.
“Dua kartu ini dihadirkan untuk menciptakan kesetaraan dan keseimbangan di kalangan siswa. Karena saat anak orang kaya bisa minum susu setiap hari, anak orang miskin belum tentu bisa sekali seminggu. Makanya dengan kehadiran kartu ini, kebutuhan gizi anak miskin atau kurang mampu bisa lebih terjamin,” ujarnya.
Satu kartu lainnya, Kartu Mahasiswa Pintar, juga menyasar bidang pendidikan, namun di tingkat pendidikan tinggi. Pemegang kartu ini dari kalangan keluarga miskin, diberi kemudahan berupa gratis biaya kuliah dua semester awal. Adapun yang berprestasi dibantu dengan jaringan beasiswa dari berbagai sumber, baik pemerintah maupun swasta.
“Tujuannya juga sama, untuk kesetaraan bagi masyarakat Sulsel. Tidak boleh ada yang terhambat kuliah karena persoalan biaya,” pungkasnya. (*)