SUARACELEBES.COM, MAKKAH – Konflik kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar terus memperoleh perhatian dari dunia internasional. Sejumlah upaya terus dilakukan warga dunia dalam meredam konflik tahunan tersebut. Di antaranya berupa kecaman dari pemerintah sejumlah negara dan menerima pengungsi dari etnis Rohingya yang hendak mencari suaka.
Di Mekkah, Arab Saudi, gejolak yang terjadi di Myanmar turut menjadi pembahasan penting pada Nadwa Tokoh 1438 H dengan tema Pesan Tanah Suci Untuk Indonesia. Kegiatan itu dilangsungkan di Masjid Jami Aisyah Ar-Rajhi, Makkah Al- Mukarramah, Rabu (6/9) ini.
Bupati Bone, A Fahsar M Padjalangi didapuk menjadi salah satu pembicara pada forum tersebut. Ialah yang menegaskan perlunya perhatian dunia internasional dalam mendorong ketenteraman bagi etnis Rohingya.
“Kita semua harus membantu kesusahan dan penderitaan mereka dengan apapun yang kita bisa,” tegas bupati yang akan mencalonkan diri kembali pada Pilkada Bone 2018 mendatang.
Ketua IKA Fisip Unhas ini juga mengingatkan, konflik yang terjadi di Myanmar harus memperoleh perhatian seluruh kalangan, bukan hanya dari kalangan Muslim semata.
“Rohingya akan menjadi perhatian kita. Karena tragedi kemanusiaan ini bukan hanya bagi umat Islam, tapi juga semua manusia,” jelasnya.
Melalui forum tersebut, Fahsar yang kembali dikawinkan dengan Ambo Dalle pada Pilkada Bone mendatang juga berpesan pada jemaah asal Indonesia yang hadir untuk bersama-sama turut menjaga perkembangan kemajuan bangsa Indonesia.
“Ada tanggung jawab untuk menjaga umat, tanggung jawab untuk menjaga bangsa ini, tanggung jawab untuk tetap memberbaiki Indonesia ke depan agar betul-betul menjadi lebih berkah lagi,” ujarnya.
Ketua DPD II Golkar Bone ini juga mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi pembicara pada forum ini. “Ini menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi saya secara pribadi diundang dalam forum yang sangat mulia ini dengan keterbatasan ilmu dan pemahaman,” ujarnya.
Selain Fahsar, sejumlah pembicara lain juga turut hadir pada forum tersebut. Pembicara lain yaitu Imam Masjidil Haram, Syaikh DR. Bandar bin Abdul Aziz Balilah, Muadzin Masjidil Haram, Syaikh Ahmad bin Yunus Khojah, dan perwakilan dari Indonesia lainnya, Buya Tengku Zulkarnain. (*)