SUARACELEBES.COM, MAKASSAR — Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar, memiliki keyakinan kuat untuk memenangi kontestasi politik pada tahun ini. Sempat gagal pada Pilgub Sulsel 2008 dan 2013, situasi berbeda dirasakannya kali ini. Keberadaan Nurdin Halid (NH) yang menjadi ‘magnet’ bagi Golkar, NasDem, Hanura, PKB dan PKPI menjadi alasan.
Aziz mengakui selalu kalah dalam dua pilkada terdahulu karena berhadapan dengan jagoan Golkar. Partai beringin sangat dominan di Sulsel. Bahkan, setiap usungan Golkar pada Pilgub Sulsel sejauh ini belum terkalahkan. Olehnya itu dengan dukungan Golkar ditambah empat parpol lain, NH-Aziz tidak akan terbendung untuk menghadirkan Sulsel Baru.
“Saya dua kali kalah karena melawan Golkar. Sekarang saya diusung Golkar. Bersama Pak Nurdin Halid, peluang kami jadi jauh lebih mudah,” kata Aziz, Minggu, 11 Februari.
Optimisme Aziz cukup mendasar. Golkar merupakan partai terbesar di sSulsel. Selalu menjadi pemenang pemilu dengan suara yang besar. Modal itu bisa jadi kekuatan, ditambah statusnya sebagai anggota DPD tiga periode tanpa pernah berkampanye. “Insya Allah dengan gabungan ini semua menjadi lebih mudah,” ucap Aziz.
Lebih jauh, Aziz menegaskan pencalonannya pada Pilgub Sulsel bukan didasari oleh ambisi kekuasaan. Dia hanya membutuhkan kewenangan lebih besar untuk berbuat lebih nyata di masyarakat. “Kita ketahui di DPD memang kewenangannya sangat lemah. Sekarang saya dan pak Nurdin Halid sudah berkomitmen sebagai dwitunggal untuk Sulsel.
Sementara itu, NH menekankan kelima parpol pengusung ditambah relawan harus menjadi motor mesin pemenangan. Dimintanya agar parpol dan relawan tetap menjaga soliditas dan bekerja keras. Meski di atas kertas dapat menang, ia menyebut tidak boleh lengah. “Gong pertarungan segera dimulai. Setelah penetapan, kita semua harus tancap gas,” tuturnya.
Dalam berbagai kesempatan, NH mengungkapkan sekarang bukan lagi masanya untuk menciptakan kelompok relawan baru atau sebatas melakukan sosialisasi. Saat ini, fokusnya sudah pada penggalangan dukungan sebanyak-banyaknya di seluruh elemen masyarakat. (*)