SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) sukses menggelar kegiatan Simposium Nasional Indonesia Library Club.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara sesamatafest festival, yang di laksanakan di Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Selasa (10/10/2023).
Adhyaksa selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwasanya sesamatafest festival merupakan kegiatan tahunan dari HIMAJIP UINAM yang di laksanakan satu kali dalam 2 tahun. Awalnya pada 2019, 2021, dan sekarang 2023 dengan mengangkat tema ‘alkis keadilan’, alasan HIMAJIP mengatakan tema ini.
“Karena sebenarnya teman-teman dari HMJ IP itu sudah mulai resah dengan keadaan perpustakaan yang kurang maksimal, kurang ideal, dan selalu dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Penyebaran literasinya di Indonesia itu kemudian bagaimana bisa merata dan tidak terkhusus ke perkotaan saja. Tetapi, literasi ini sampai ke akar rumput, dalam hal ini di pedesaan,” ujarnya.
Kegiatannya 4 hari, mulai dari tanggal 10-13 Oktober 2023. Rangkaian acara yg lain untuk ada sharing session, bedah buku, diskusi tematik, lapak baca, dan malam puncak. Item kegiatan lain dilaksanakan di depan Fakultas adab sampai malam puncak.
Tujuan dari HIMAJIP melaksanakan Simposium Nasional yaitu pertama penyebaran literasi harus merata, yg kedua perpustakaan yang ada di Indonesia harus mendapatkan keadilan.
Keadilannya juga dapat dirasakan oleh para pengunjung perpustakaan, karena tidak semuanya merupakan org yg normal, bisa jadi ada penyandang disabilitas pun harus merasakan keadilan.
Kegiatan Simposium Nasional ini mengangkat tema ‘Merefleksi Undang-Undang no. 43 tahun 2007 Ditinjau dari Esensial Kepustakawan’.alasan mengangkat tema ini Karena UU No. 43 tahun 2007 itu sebenarnya UU perpustakaan. Yang dimana sudah disahkan tahun 2007, tetapi sampai tahun ini belum pernah direvisi. Makanya kami adakan ilc adalah bagaimana agar implementasi atau revisi dari uu ini dapat terwujud dan dapat dirasakan sama masyarakat. Tidak hanya sebatas naskah teks undang undang saja. Tetapi ada dampak yang dapat dirasakan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh dekan Fakultas Adab dan Humaniora UINAM, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM (Kepala PNRI), Mahasiswa dari jurusan yang berbeda, dan pustakawan. Dan ada lima narasumber yang di hadirikan di kegiatan ini, diantaranya Mitra Fakhruddin MB, SP. (Anggota DPRRI Komisi X), Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum. (Dewan PADIP Pendidikan Tinggi keagamaan), Dr. Nurcahyo, S.S., M.Si. (Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah & Perguruan Tingg Perpustakaan Nasional), Dr. Firman Hadiyansyah, M.Hum. (Dewan Penasehat Forum Taman Baca Masyarakat), Dr. Muh. Quraisy Mathar., S.Sos., M.Hum. (Ketua Umum Ikatan Pustakawan Indonesia Sulawesi Selatan).
Adhyaksa mengungkapkan harapannya setelah selesainya kegiatan ini selesai bagaimana pemerintah yang punya wewenang dalam hal perpustakaan itu bisa menjadikan perpustakaan yang ideal dan didambakan oleh masyarakat.
“Yang kedua semoga literasinya kita di Indonesia merata dan keadilannya orang-orang yg ada di perpustakaan lebih dijunjung tinggi lagi,” pungkasnya.
Sumber informasi: Adhyaksa selaku Ketua Panitia Kegiatan Sesamatafest
_Citizen Reporter: Rahmat Ramadhan, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar _