SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Tahapan pemaparan visi-misi dan program pasangan calon (Paslon) kepala daerah, yang dikemas dalam debate kandidat akan segera dihelat. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) bekerja sama dengan stasiun televisi swasta untuk menyiarkan debat kandidat tersebut.
Terkait dengan hal itu, pemilih difabel meminta kepada KPUD sebagai penyelenggara agar, stasiun televisi yang menyiarkan debate kandidat paslon kepala daerah menyiapkan penerjemah bahasa isyarat.
“Kalau bisa KPU meminta kepada pihak stasiun televisi untuk menyiapkan interpreter agar memudahkan difabel tuli memahami visi-misi kandidat,” kata Abd Rahman, Direktur Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDik) Sulsel.
Ia berpendapat, debat kandidat Paslon kepala daerah sangat penting bagi masyarakat difabel tuli. Kerenanya, mereka membutuhkan penerjemah bahasa isyarat untuk membantu memahami visi-misi masing-masing Pasllin.
Menurut Rahman, masyarakat difabel harus mendapatkan informasi secara menyeluruh terkait visi-misi kandidat kepala daerah. Alasannya masyarakat difabel juga ikut berpartisipasi dalam Pilkada.
Rahman melanjutkan, agar KPU sul-sel juga menghimbau seluruh KPU kabupaten kota untuk menyediakan interpreter tersebut.
“Dalam pengamatan saya, baru KPU Profinsi, KPU kota Makassar dan kabupaten Takalar yang baru mulai pekah terhadap isu difabel, dan mereka telah mengupayakan mengakomodir kebutuhan difabel dalam mengakses acara debat kandidat. Bahkan, KPU Profinsi dan kota Makassar selalu berkoordinasi dengan organisasi difabel dalam menyediakan Iklan ramah difabel.”
“Sebagai warga masyarakat yang jadi peserta Pemilu, kami juga berhak mendapatkan informasi yang sama,” ujar Rahman.
Rahman juga menyampaikan bahwa organisasi difabel siap membantu KPU dalam menyiapkan hal tersebut. “Kami selalu siap jika dibutuhkan, sebaiknya jika hal itu dibutuhkan, KPU kabupaten/kota dapat berkoordinasi jauh-jauh hari sebelum tahapan pemaparan visi-misi dan debat kandidat tersebut dihelat.” tutupnya.
Sementara itu, Komisioner KPUD Sulsel Mardiana Rusli menegaskan, salah satu konsen KPUD Sulsel selama ini adalah soal memberikan aksesibilitas bagi pemilih difabel.
“Kalau untuk penerjemah bahasa isyarat sudah kita minta kepada pihak stasiun televisi yang menyiyarkan acara debat kandidat,” kata Ana.
Dikatakan, KPUD Sulsel juga akan menyiapkan tema khusus soal difabel pada debat kandidat. Hal ini untuk menakar perhatian para calon kepada masyarakat difabel.
“Kita tengah persiapkan. Mungkin pada debat yang kali kedua baru kita masukan isu difabel,” tandasnya.(*)