SUARACELEBES.COM, BONE – Sebanyak 96 siswa yang didampingi oleh orang tua dan wali serta guru wali kelas dalam kegiatan Pelibatan keluarga peserta didik kelas XII Eligble tahun pelajaran 2023/2024.
Kegiatan ini bertemakan “Penjelasan teknis SNPMB dan pemberian motivasi dari Alumni berpretasi” puluhan siswa yang terpilih dan diundang mengukuti kegiatan ini berpeluang bebas tes mengikuti masuk perguruan tinggi negeri pilihan di Indonesia.
Kegiatan yang digelar pada 21 Januari 2024 ini bertempat di Masjid Nurul Ilmi SMAN 14 Bone, kegiatan yang dihadiri oleh ratusan undangan siswa bersama dengan orang tua wali siswa, yang dengan sangat antusias penjelasan teknis tentang seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Selain itu, ada juga pemberian motivasi dari Alumni berpretasi Dr. Abd,Majid, S.Sos.I.,M.Si tahun 2001 selaku Dosen UMI dan Reva Alumni 2020 yang bebas tes dan penerima KIP di UNM.
Menurut Kepala UPT SMAN 14 Bone, Drs. Mubarak Nur, M. Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa kejadian yang luar bisa hari ini momen bersejarah Sunnatullah yang telah tertulis dilangit ke-7, karena seharusnya 237 yang hadir di sini, namun yang ditakdirkan hanya 96.
“Kegiatan ini melibatkan elemen bersinergi SMAN 14 Bone mendukung siswa yang dinyatakan eligible terjaring seleksi nasional mahasiswa baru yang sudah dimulai sekarang, setelah hari ini akan ada tahapan berikutnya, yang diseleksi adalah sarjana S1/D4/D3 sarjana terapan tahun 2024,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala UPT ini menjelaskan bahwa penerimaan SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) yang akan memperebutkan kuota 20 persen yang dinyatakan eligebel oleh sekolah karena nilai akademik siswa yang dari semester 1 hingga semester 5 yang dijumlah dan masuk kategori, dan bebas tes masuk perguruan tinggi pilihan dan diusulkan oleh sekolah.
“Selanjutnya adalah jalur SNBT (Seleksi nasional berbasis tes) yang kita harus dites yang ketiga jalur mandiri kedepannya sekolah bisa menambah kriteria lain jika ada nilai yang sama seperti pretasi medalinya dan piagam lainnya dan profil pelajar pancasila dan karakter yang baik,” ungkapnya.
“Syarat selanjutnya adalah diusulkan siswa dapat memilih program studi dari satu perguruan tinggi negeri atau dua perguruan tinggi negeri, atau memilih 2 jurusan pertama dan dua, bisa dari 1 di Makassar dan diluar Sulawesi seperti PTN di Jawa,” lanjutnya.
Bagi siswa yang memilih jurusan olah raga dan seni dibutuhkan tambahan portofolio di bidang terkait, tegas Kata Mubarak yang juga Guru Berprestasi dan Penggerak.
Pemberian Motivasi yang disampaikan oleh Dr. Abd. Majid. S.Sos.I., M.Si, Wakil Dekan III Bidang kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Sastra UMI, yang juga Alumni SMAN 12 Bone yang dulunya adalah SMUN 1 Tellusiattinge angkatan 2001.
Majid membakar semangat guru, siswa dan orang tua dan wali agar menjadi pembelajaran sepanjang hayat, dengan mengekplorasi prinsip menuntut Ilmu Imam Syafi’i Ulama yang mayoritas Umat Islam mengikuti Mas’habnya di Indonesia bahwa untuk mendapatkan Ilmu membutuhkan enam perkara, yaitu dengan mengoptimalkan kecerdasan sebagai mahluk yang berakal sehat dan luar biasa.
Penting mengetahui karakter diri sebagai siswa serta memilih jurusan yang akan dijalani, kecerdasan harus dipadukan dengan spritualitas dan usaha lahiriah membaca kuliah secara formal yang mengantarkan kita dalam kesuksesan.
“Pentingnya semangat dan keinginan yang kuat, punya impian yang kuat tertancap dalam hati, Tujuan utama berilmu adalah niat ibadah, kita bisa beribadah dengan kualitas profesi yang kita jalani kedepan ada yang jadi Dokter, guru, polisi dan pengusaha dll, yang terhormat dan juga dilandasi dengan keimanan karena mencari keridhaan Allah SWT, kita harus semangat sebab semangat bisa meraih apa yang diinginkan,” jelasnya lagi.
Adanya kesungguhan jihad intelektual dan bersabar dalam menuntut ilmu, juga berkorban dengan materi yang cukup setiap kita membutuhkan pasilitas referensi, sekolah yang mapan serta teknologi terbaru memudahkan akses ilmu pengetahuan.
“Berkecukupan yang dimaksud adalah dalam ekonomi dan kesehatan, bahkan ada yang tidak bersekolah dikarenakan kekurangan secara ekonomi dan terhambat karena gangguan kesehatan,” jelasnya.
“Menghormati guru, mengikuti yang diajarkan dan jangan pernah sombong dengan apa yang telah kita capai, diatasnya langit masih ada langit. Hormati guru kita sebagai bapak dan ibu spritual yang mendidik kita mengajari ilmu dan akhlaqul karimah, mari tetap tawadhu lemah lembut dan jaga silaturahmi kita kepadanya,” tuturnya lagi.
Selanjutnya, memanfaatkan waktu karena menuntut ilmu butuh waktu yang amat panjang, bukan hanya 5 atau 10 tahun. Menurutnya, secara pribadi butuh waktu 30 tahun bisa sampai pada tahapan ini.
“Waktu itu adalah peluang ilmu maka dianjurkan untuk mengikuti majelis ilmu yang ada,” pungkasnya.
Abd. Majid juga mendoakan adik-adiknya lulus di PTN favorit di Indonesia, namun juga menyatakan bahwa jika adik-adik tidak terjaring masuk pada PTN Pilihan.
“Maka pilihlah kampus yang terfavorit yang tidak kalah unggul dengan PTN yaitu UMI terkhusus di Fakultas Sastra, Ilmu Komunikasi dan Kependidikan UMI, yang akan selalu siap mengantarkan kalian berprestasi,” jelasnya.