SUARACELEBES.COM, PANGKEP – Tim Relawan Yayasan Peduli dan Berbagi terus melakukan pendampingan pemulihan trauma atau trauma healing bagi pengungsi anak-anak korban gempa di tenda pengungsian di Desa Pasa’bu, Kecamatan Tappalang Barat, Mamuju, Sulawesi barat.
Ketua Yayasan Peduli dan Berbagi, Tajuddin Mustaming mengatakan
Kegiatan trauma healing atau penyembuhan traumatik pasca-bencana gempa Sulbar dilakukan di tenda pengungsian di Desa Pasa’bu, Kecamatan Tappalang Barat, Mamuju, Sulawesi barat.
Berbagi kegiatan mendidik dan menghibur dilakukan oleh relawan untuk menimbulkan percaya diri dan menghilangkan trauma bagi anak-anak pengungsi korban gempa bumi.
“Hari ini kita laksanakan bebrapa kegiatan lomba untuk anak anak sebagai trauma healing, untuk sedikit menghapus trauma anak anak di pengungsian, merubah teror gempa itu menjadi suasana baru bagi mereka, dengan lomba mengambar, menyanyi dan lomba berdoa,”Kata Tajuddin Mustaming di tenda Pengungsian, Minggu ( 24/1/2021).
“Untuk sementara, pendampingan psikologi dilakukan dilokasi desa Pasa’bu , Kecamatan Tappalang Barat , Mamuju Sulawesi barat.Namun ini akan kita lebarkan lagi ke tenda-tenda lain. Kita masih menunggu kesiapan teman-teman relawan fasilitator remaja dan setuasi yang kondusif untuk beraktivitas dengan anak-anak,”katanya.
Relawan trauma healing Yayasan Peduli Berbagi, Hermina Afsari menjelaskan pelaksanaan pendampingan pemulihan psikologi anak mulai usia 3 tahun hingga usia 13 tahun.
“Di tenda pengungsian ini, kami ajarkan untuk beragam aktrasi, mulai dari lomba mengambar, bernyanyi dan berdoa. Kalau usia mereka yang terlibat itu beragam, mulai dari 3 tahun sampai 13 tahun,”ucap Hermina.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut, warga terutama anak-anak bisa pulih dari rasa trauma panjang serta memiliki pengetahuan mengenai gempa bumi. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian bantuan berupa puluhan tenda, tikar , perlengkapan mandi , Perlengkapan bayi dan masker .
Tak hanya itu, Relawan Yayasan Peduli dan Berbagi juga membuka posko kesehatan gratis untuk pengungsi gempa bumi (*)