SUARACELEBES.COM, MAKASSAR -Menjelang pemungutan suara Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, semakin marak bertebaran alat peraga kampanye (APK) liar. Yang belakangan banyak terungkap memuat tanda gambar pasangan kandidat Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).
Seperti yang menjadi topik pembicaraan di media sosial, baliho dan poster NA-ASS bertebaran di sejumlah daerah. Ini antara lain paling banyak ditemukan di jalan poros Jeneponto dan Bantaeng. APK liar itu bahkan menempel di depan kantor-kantor pemerintahan, rumah ibadah, sekolah, hingga pohon.
Ketua Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila (PP) Makassar, arul mengatakan, para kandidat di Pilgub seharusnya bersikap patuh terhadap aturan. Sebab seperti diatur dalam Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017, APK hanya diproduksi oleh KPU.
Aturan yang sama juga memuat larangan tentang pemasangan APK di pohon, sekolah, rumah ibadah, dan kantor pemerintahan.
“Pemasangan APK di luar ketetapan KPU memperlihatkan sikap kandidat yang abai terhadap aturan. Padahal mereka seharusnya menjadi panutan, karena Pilgub sedang menjadi sorotan utamadi masyarakat,” kata arul, Kamis 31 Mei.
Hasrul menilai Pilgub Sulsel tahun ini seharusnya menjadi ajang pencerahan politik. Terdapat banyak pemilih pemula, sebagai wakil kelompok pemuda yang baru memulai menyalurkan suaranya. Tingkat partisipasi mereka bisa didorong maksimal, jika kandidat menggalang dukungan dengan cara yang terpuji.
“Anak-anak muda seharusnya dipertontonkan proses demokrasi yang baik. Jika hal-hal kecil seperti alat peraga saja tidak bisa ditaati, bukan tidak mungkin calon pemilih menjauh dan enggan menyalurkan suaranya,” ujar Hasrul.
Menurut arul, masyarakat Sulsel umumnya sudah cerdas menilai calon pemimpin. Kandidat yang abai terhadap aturan, bisa saja mewakili sikapnya jika kelak terpilih.
“Belum jadi gubernur saja sudah curang. Bagaimana kalau sudah menjabat, bisa-bisa semua aturan dilanggar,” kata dia.(*)