SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor empat guru besar baru, yakni dua guru besar Fakultas Kedokteran, dua guru besar lainnya dari Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Rapat berlangsung mulai pukul 08.30 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Kamis (5/12/2024).
Proses pengukuhan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K), dan Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari profesor yang dikukuhkan.
Adapun empat profesor baru yang dikukuhkan adalah: Prof. Dr. Rina Masadah, M.Phil, Sp.PA(K), DFM., Guru Besar Bidang llmu Patologi Anatomik Onkologi, dengan nomor keanggotaan 538,
Prof. Dr. dr. Warsinggih, M.Kes., Sp.B., Subsp.BD (K)., Guru Besar Bidang Bedah Digestif, dengan nomor keanggotaan 536, Prof. Dr. drg. Nurlindah Hamrun, M.Kes., Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Oral, dengan nomor keanggotaan 535, dan Prof. Dr. Ida Leida M, SKM., MKM., MScPH., Guru Besar Bidang Ilmu Epidemiologi Sosial dan Genetik, dengan nomor keanggotaan 537
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K)., mewakil rektor dalam sambutannya menyampaikan selamat atas penambahan guru besar Unhas. Menurutnya, ide dan gagasan yang disampaikan oleh para guru besar Unhas lahir dari perjuangan yang panjang. Dibutuhkan suatu keilmuan yang lebih spesifik untuk memberikan sumbangsi kepada masyarakat.
“Pengukuhan guru besar merupakan pencapaian serta kebanggaan bagi Unhas. Ini menunjukkan peningkatan kapasitas dan kualitas mutu pembelajaran. Saat ini permasalahan semakin kompleks, dan memerlukan solusi yang tidak sederhana. Unhas terus berbenah dalam pengembangan riset, dan diharapkan lahir banyak produk riset yang bisa dihilirisasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat,” jelas Prof Ruslin.
Prof Warsinggih dalam kesempatan tersebut memberikan penjelasan tentang penelitian yang dilakukan mengenai “Deteksi Dini Terpesonalisasi Berbasis Inteljensia Artifisial dalam Meningkatkan Luaran Pasien Kanker Kolorektal dalam Menyongsong Era Revolusi Industri 5.0”.
Pada kesempatan tersebut, Prof Warsinggih menjelaskan kanker kolorektal merupakan salah satu keganasan saluran pencernaan yang paling banyak ditemui dan memiliki tingkat morbitas dan mortalitas yang tinggi. Kanker ini berada pada urutan ketiga kasus terbanyak yang diderita oleh pria dengan presentase 10.0%.
Revolusi industry 5.0 adalah era baru dalam perkembangan industry yang ditandai dengan penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup. Penerapan Intelejensia artifisial telah banyak digunakan dalam bidang kesehatan terutama untuk skrining, diagnosis, dan terapi banyak kanker. Penerapan ini dalam skrining kanker kolorektal dapat meningkatkan kanker ini terdeteksi secara dini. Sehingga, secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup dan survival pasien dengan kanker kolorektal.
“Model intelejensia artifisial dengan penggunaan pembelajaran mesin memungkinkan pembuatan pola yang menilai individu secara spesifik dalam memberikan prediksi kejadian dan rekomendasi diagnosis atau terapi. Dua aplikasi intelejensia artifisial yang paling menonjol untuk skrining ini adalah deteksi dengan bantuan computer (CADe) dan diferensia diagnosis dengan bantuan computer (CADx),” jelas Prof Warsinggih.
Secara umum, sistem ini dibangun menggunakan model kompleks yang melibatkan algoritma berlapis dan berurutan sehingga akurasi yang dicapai hampir seimbang dengan diagnosis histopatologhi akhir. Kolonoskopi adalah standar baku diagnosis kanker kolorektal dan sangat direkomendasikan sebagai kriteria skrining awal keseluruhan pedoman.
Sementara menurut Prof. Dr. Rina Masadah, M.Phil, Sp.PA(K), DFM, memaparkan penelitiannya mengenai “Peran Penting Patologi Anatomik dalam Bidang Onkologi untuk Mengoptimalkan Strategi Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Kanker”. Dalam kesempatan tersebut, Prof Rina memberikan gambaran awal tentang patologi anatomi yang merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada studi perubahan structural dan fungsional jaringan akibat penyakit, termasuk penyakit kanker.
“Pemeriksaan patologi anatomi memiliki peran yang sangat penting dalam diagnosis dan terapi kanker. Melalui berbagai jenis pemeriksaan seperti histopatologi serta pemeriksaan patologi anatomi memberikan informasi detail tentang jenis, stadium, subtype dan karakteristik melekuler dari tumor,” jelas Prof Rina.
Secara umum, pemeriksaan patologi anatomi juga mendukung pemantauan respons terapi serta deteksi dini resistensi, yang memungkinkan penyesuaian terapi secara dinamis sesuai perubahan yang terjadi pada tumor
Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 11.30 Wita.