SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Ketua Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi DPP Golkar, Muhammad Yasir, mengungkapkan gagasan bangun kampung yang dicetuskan pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar sangat brilian.
Gerakan membangun di kampung merupakan kunci menghadirkan Sulsel Baru yang merata dan berkeadilan, tanpa ketimpangan pembangunan dan ekonomi.
“Gerakan membangun di kampung ala NH-Aziz merupakan program inovatif dan cerdas. Itu merupakan kunci menghadirkan pemerataan sekaligus solusi mengatasi ketimpangan antara desa dan kota,” kata Yasir, seusai mengantarkan pasangan NH-Aziz mendaftar di Kantor KPUD Sulsel, Senin, 8 Januari.
Menurut Yasir, permasalahan klasik di Sulsel berupa tingginya ketimpangan dan tingginya angka kemiskinan akan mampu teratasi melalui gerakan membangun di kampung. Pasalnya, dengan mengoptimalkan pembangunan di kampung dan memanfaatkan seluruh sumber daya, maka akselerasi ekonomi daerah bisa bergerak lebih cepat.
Yasir yang sempat lama bergelut di Kementerian Perdagangan mengungkapkan gerakan membangun di kampung selaras dengan pemerintah. Sewaktu masih aktif di Kementerian Perdagangan, Yasir diketahui aktif
menginisiasi pembangunan secara merata. Caranya membangun pasar hingga ke pelosok kampung.
Di Sulsel, Yasir telah mendorong dan berhasil merealisasikan pembangunan pasar di hampir seluruh kabupaten/kota. Di antaranya yakni Pangkep, Wajo, Sidrap, Bantaeng, Bone, Sidrap, Luwu Utara, dan lainnya. “Kenapa pasar? Karena pasar erat kaitannya dengan ekonomi kerakyatan. Nah, gerakan membangun di kampung itu berlandaskan ekonomi kerakyatan,” tuturnya.
Dalam berbagai kesempatan, NH sendiri telah menyampaikan gerakan membangun di kampung direalisasikan berdasarkan kebutuhan daerah. Ketua Harian DPP Golkar itu menegaskan tidak akan melakukan pembangunan berdasarkan kehendak pusat semata, melainkan harus memperhatikan keinginan dan kebutuhan daerah.
“Itu sesuai dengan slogan Sulsel Baru untuk membangun kampung dan menata kota. Muaranya, kami ingin menghadirkan Sulsel Baru yang makmur dan sejahtera, tanpa ketimpangan dan diskriminasi,” tuturnya.