SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Pengunaan media sosial dalam kampanye pilkada tak bisa lagi dipandang sekedar pelengkap sosialisasi, dengan jumlah penguna internet telah mencapai 79,5% segala aktifitas calon pada pada kampanye sosial media telah memberi efek besar pada popularitas dan elektabilitas.
Semua calon yang akan bertarung pada pilkada tentu telah menyiapkan konten dan strategi kampanye masing-masing, sejauh mana keberhasilan kampanye digital tersebut dapat terukur dengan alat monitoring elektabilitas digital seperti yang disampaikan Anwar abugaza penulis buku Sosialmediapolitica.
Menurut Anwar cara pengukuran dilakakukan dengan pengumpulan data dengan teknik crawling dan scraping pada aplikasi kecerdasan buatan berdasarkan kata kunci yang setara diantara calon yang dilakukan monitoring.
Adapun sumber data berasal dari percakapan di Facebook, Intagram, Twitter, Tiktok, Youtube dan juga berita pada media online, kemudian dilakukan analisis menggunakan algoritma tertentu dengan perbandingan jumlah percakapan, sentimen indeks, analisis emosi, trending topik, influencer dan SNA.
Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus dan real time, sehingga dapat mendeteksi perulangan akun dan mendeteksi akun robot.
Masih menurut anwar dengan kemajuan dan penggunaan teknologi pada aplikasi, akun dominan pendukung dalam model superpatisipan juga dapat dilakukan, yang akhirnya kita dapat mengetahui hasil keterpilihan secara digital Calon Gubernur yang di monitoring.
