banner dprd mkassar

Pilkades e-Voting di Bantaeng Harus Menjadi Rujukan Untuk Pemilihan di Tingkat Selanjutnya

SUARACEBES.COM, BANTAENG – Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bantaeng meninjau langsung proses pemungutan suara. Nurdin berkeliling di 5 desa, yakni Desa Mappilawing, Desa Patalassang, Desa Kaloling, Desa Nipa-nipa, dan Desa Bonto-bonto, yang dihadiri ribuan warga.

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah saat memantau pemilihan kepada daerah sistem e-Voting mendapat sambutan warga.
Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah saat memantau pemilihan kepada daerah sistem e-Voting mendapat sambutan warga.

Dalam sistem e-Voting Pilkades Bantaeng ini, warga tidak lagi mencoblos kertas suara yang menampilkan nama dan wajah kandidat kepala desa. Mereka tinggal membawa surat undangan ke TPS untuk ditukar dengan smart card berisi cip yang akan digunakan sebelum memilih kandidat di komputer layar sentuh.

Komputer layar sentuh tersebut dilengkapi printer struk sebagai lembaran verifikasi setelah pencoblosan. Dalam pilkades serentak, Pemkab Bantaeng menyiapkan 75 perangkat komputer khusus untuk e-Voting.

Menurut Mantan ketua KPUD Selsel dan Dosen Komunikasi Politik Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Jayadi Nas, sistem e-Voting menjamin asas pemilu langsung-umum-bebas-rahasia dan jujur-adil serta akan mengubah mindset politik masyarakat.

“Dalam peralihan dari sistem pemilu tradisional ke sistem modern serta kepercayaan para pemilih ini, suara pemilih akan sampai langsung ke penghitungan tanpa ada keraguan duplikasi suara dan kecurangan lainnya.
Keberhasilan pilkades e-Voting di Bantaeng harus menjadi rujukan untuk pemilihan di tingkat selanjutnya, seperti pilkada dan pilpres. Amatan kami, prosesnya sangat mudah dipahami masyarakat pedesaan yang selama ini dianggap tertinggal dari hal-hal yang berbau modern,” ujar Jayadi.

PicsArt_10-12-12.43.13

Sementara itu, menurut Nurdin, pelaksanaan pilkades e-Voting untuk ketiga kalinya di Bantaeng diikuti secara antusias oleh ribuan warga Bantaeng. Warga, menurutnya, seperti tidak mau menyia-nyiakan kesempatan memilih langsung pemimpin yang paling dekat dengan mereka.

Nurdin mengatakan sistem e-Voting lebih murah dan bisa menghilangkan gesekan antarpendukung serta tabulasi suara dapat selesai bersamaan dengan penutupan pemungutan suara. Sebelum pilkades ini, Pemkab Bantaeng telah menerapkan uji coba e-Voting Pilkada Bupati Bantaeng di beberapa TPS pada 2012.

“Sebelum pemungutan suara, kami sudah keliling ke desa-desa bahwa pilkades ini hanya proses untuk mencari pemimpin yang bisa memimpin kita bersama, siapa pun terpilih ini kemenangan bersama,” kata Nurdin.(*)

PDAM Makassar