SUARAELEBES.COM, MAKASSAR – Baru tiba dari Jakarta, calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid memilih Pasar Sentral Makassar sebagai lokasi kunjungan perdananya, Jumat (16/3) siang. Sebelumnya, ia salat Jumat di Masjid Nurut Taqwa, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Makassar, yang juga masih berada di area Pasar Sentral.
Usai salat Jumat, ia pun berjalan kaki menyusuri kawasan Pasar Sentral. Ketua Dewan Koperasi Indonesia itu berkeliling dari lapak ke lapak lainnya.
Pedagang Pasar Sentral tak menyembunyikan rasa kagumnya didatangi pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam Pilgub Sulsel ini. Mereka menyambut NH dengan kedua tangan terbuka.
Selain respons positif terhadap kunjungan NH dengan berjabat tangan dan berfoto, para pedagang juga memanfaatkan untuk curhat. Sejumlah permasalahan yang dirasakan pedagang diharapkan dapat diatasi oleh NH.
Salah satu pedagang kaki lima di Pasar Sentral, Daeng Nompo mengharapkan mantan Ketua Puskud Hasanuddin Sulsel ini dapat membantu permodalan usaha kecil. Sehingga, masyarakat mampu menjalankan usaha tanpa harus diliputi kekalutan atas pinjaman dari rentenir dan ribetnya pengurusan bank.
“Semoga kalau beliau terpilih bisa terwujud untuk memberikan bantuan modal usaha untuk pedagang kecil-kecilan,” ujarnya setelah NH mendatangi kiosnya dan memaparkan program bagi UMKM.
Selain itu, permasalahan utama yang juga masih dialami pedagang Pasar Sentral ialah tingginya biaya lods di lokasi baru. Alhasil, mereka masih bertahan untuk berjualan di kios darurat pasca terjadi kebakaran.
“Harga tempat di dalam lokasi yang baru masih terlalu mahal. Kita dimintai Rp115 juta permeternya. Sejujurnya pedagang sangat kesulitan dengan harga sewa itu,” keluh salah satu pedagang busana muslim, Hj. Yusliani.
NH pun menanggapi, kepemimpinan NH-Aziz akan berkomitmen terhadap peningkatan kesejahteraan bagi semua kalangan. Di Pasar Sentral, ia berjanji akan membuat kebijakan pro pedagang kecil.
“Dulu terbakar kemudian diswastakan. Pemerintah herus membangun lods untuk disewa dengan harga terjangkau. Ini kan harusnya digratiskan, nanti dipungut rertribusi,” tandasnya. (*)