SUARACELEBES.COM, MAROS – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maros, H.A.S Chaidir Syam mengatakan bahwa pemetaan partisipatif sangat penting bagi pengelolaan sumber daya alam. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara di dialog interaktif field visit Global Land Forum di Desa Salenrang, Maros.
Ia menerangkan bahwa pemetaan partisipatif tidak hanya berfungsi untuk penyelesaian batas desa, tetapi bisa digunakan dalam perencanaan pembangunan desa.
“Desa Salenrang membuktikan bahwa setelah ada kegiatan pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh JKPP dan Walhi Sulsel, masyarakat bisa membangun desanya, melibatkan masyarakat dalam pembangunan”
Selain itu, Chaidir juga menerangkan bahwa di Maros, pemetaan partisipatif baru berjalan di Kecamatan Bontoa, hal itu belum representatif. “Maros ini punya kawasan karst yang tidak dimiliki daerah lain. Di kawasan karst Rammang-Rammang ini saja punya keanekaragaman hayati yang besar, bagaimana dengan kawasan karst di desa yang lain”.
Sementara Bupati Luwu Utara yang juga menjadi pembicara pada dialog tersebut mengatakan, saat ini pemetaan partisipatif telah menjadi model yang diadopsi oleh pemerintah daerah Lutra. “Kami mulai yakin bahwa pemetaan ini sangat penting ketika melihat hasil peta yang dihasilkan dan manfaat peta yang mampu mengatasi konflik tenurial, terutama antara wilayah masyarakat dengan kawasan hutan”.
Indah melanjutkan bahwa kini, pemerintah kabupaten Luwu Utara tengah bekerja sama dengan JKPP untuk memetakan 3 kecamatan di Kabupaten Lutra. Untuk saat ini kita terus melanjutkan pemetaan partisipatif ini di 3 kecamatan, kedepan kita targetkan model pemetaan seperti ini bisa dilakukan di semua kecamatan.
Dialog interaktif yang bertajuk pengelolaan ekosistem esensial berbasis masyarakat ini adalah rangkaian Field Visit Global Land Forum di Kabupaten Maros.(*)
