SUARACELEBES.COM, SIDRAP – Menghadapi cuaca hujan deras yang melanda Kabupaten Sidrap, Bupati terpilih H Syaharuddin Alrif bersama tokoh masyarakat, pemuda, pendidik, dan pemerintah desa/kelurahan berkomitmen untuk menjadikan Sidrap sebagai daerah yang tangguh bencana. Komitmen ini diwujudkan melalui serangkaian langkah preventif dan partisipatif guna mengurangi dampak bencana di wilayah tersebut.
Upaya yang dilakukan meliputi langkah-langkah sederhana namun efektif, seperti tidak membuang sampah sembarangan, pelaksanaan gotong royong setiap Jumat, pengerukan drainase, serta penanganan serius terhadap wilayah-wilayah rawan banjir, khususnya di Duapitue dan sekitarnya.
“Kita bersyukur dua hari ini hujan terus turun, tetapi kita juga telah bergerak melakukan aksi pengerukan drainase sehingga genangan air di wilayah Pangkajene dapat diantisipasi,” ujar Syaharuddin. Ia mengungkapkan bahwa normalisasi sungai dan peningkatan infrastrukur drainase menjadi langkah krusial untuk mengurangi potensi banjir yang sering terjadi.
Bupati Syaharuddin juga menekankan pentingnya penyediaan asuransi pertanian untuk lahan di sekitar pesisir danau, seperti Wette’e, Allesalewoe, dan Mojong, sebagai bagian dari upaya mendukung program Sidrap Bersih.
“Edukasi masyarakat sangat penting. Jangan lagi ada yang membuang sampah sembarangan karena ini hanya akan memperparah masalah,” tambahnya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi penyumbatan di saluran drainase yang dapat menyebabkan banjir.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sidrap telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mempercepat pengangkutan sampah di wilayah-wilayah krusial, guna mencegah terjadinya penumpukan sampah yang memperburuk kondisi lingkungan.
Ke depan, seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan dalam sosialisasi dan kampanye kebersihan untuk menciptakan budaya disiplin dalam menjaga lingkungan. Bupati Syaharuddin berharap, dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Sidrap akan menjadi daerah yang lebih siap menghadapi bencana, serta dapat melindungi warganya dari dampak perubahan iklim dan bencana alam.(*)
