SUARACELEBES.COM, SINJAI – Hr masih tampak lemas saat sejumlah petugas kesehatan menjambangi rumahnya di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Selasa (24/10/2017) pagi. Wajahnya sedikit pucat yang menandakan bahwa konsisi kesehatan perempuan berusia 31 tahun itu, sedang tak normal. Ternyata, menurut keluarganya, beberapa hari lalu, Hr mengalami pendarahan.
Sebenarnya, Hr sedang hamil dan membutuhkan perawatan medis, namun apa daya, ia tergolong warga kurang mampu dan alasan biaya membuat keluarganya urung membawa Hr berobat di Puskesmas.
Tapi Hr beruntung lantaran petugas Puskesmas Samaenre yang kebetulan melakukan pendataan menemukan kondisi Hr yang lemas diduga akibat kekurangan darah. Petugas pun mencoba membujuk Hr agar ia bersedia dibawa ke Puskesmas Samaenre -Puskesmas terdekat dari Desa Gareccing.
Awalnya Hr menolak dibawa oleh petugas. Bukan apa-apa, Hr lagi-lagi berdalih tak punya uang untuk membayar biaya pengobatan, termasuk ongkos ambulance ke Puskesmas.
Tapi petugas terus berupaya meyakinkan Hr, bahwa layanan kesehatan yang akan diberikan sama sekali tidak dipungut biaya.
Hr akhirnya bersedia dibawa ke Puskesmas menggunakan ambulance gratis, setelah sebelumnya ditandu oleh dua orang kerabatnya sebab terkendala sepotong jalan yang tak dapat dilalui mobil.
“Kami jemput pakai ambulance karena keluarganya tidak memiliki kendaraan dan biaya untuk menyewa angkutan umum,” kata Kepala Puskesmas Samaenre, Dr. Yayu.
Di Puskesmas, Hr langsung diberikan tindakan pelayanan seperti pemasangan infus, pemberian oksigen, pemeriksaan laboratorium darah serta terapi obat-obatan. “Pasien Hr kini masih dalam pengangan kami dan terus kami pantau setiap saat, kalau pun nanti diperlukan tindakan rujukan, maka kami akan membawanya ke RSUD Sinjai,” ujar Yayu.
Apa yang dialami Hr ini, merupakan salah satu potret warga miskin di Sinjai yang masih menjadikan alasan biaya sebagai penghalang sehingga enggan berobat di Puskesmas. Padahal, menurut Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, Dr. Andi Suryanto Asapa, pihaknya memiliki program Jampersal, dimana masyarakat kurang mampu (yang hamil atau hendak bersalin) akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis baik transportasi maupun layanan di rumah sakit.
“Fasilitas rumah tunggu persalinan gratis bahkan telah kami siapkan di beberapa Puskesmas, cukup dengan memperlihatkan surat keterangan kurang mampu dari kepala desa atau lurah, maka pemerintah akan menanggung semua biayanya,” terang Andi Suriyanto.
Jampersal, kata Andi Suriyanto, merupakan program khusus ibu hamil kategori miskin yang akan melahirkan.
“Jadi kami himbau kepada para ibu hamil yang tergolong kurang mampu agar senantiasa melakukan kontrol dan jangan lagi jadikan alasan kurangnya biaya sehingga tidak ke Puskesmas,” kunci Andi Suriyanto.(*)