SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Sejumlah Bakal Calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Selatan periode 2019-2024 mengikuti Simposium Quo Vadis Sulsel, di hotel Four Point By Sheraton, jalan landak baru, Rabu (27/9/2017).
Mereka diantaranya, Nurdin Abdullah, Abdul Rivai Raz, Agus Arifin Nu’Mang, Ni’matullah, Aliyah Mustika Ilham, Tanribali Lamo dan Andi Nurpati.
Mekanisme yang diterapkan dalam Simposium kandidat ini yakni setiap bakal calon Gubernur dan wakilnya akan diberikan waktu sepuluh menit disetiap kesempatan yang diberi untuk memaparkan visi-misinya.
Selanjutnya, setelah selesai memaparkan visi-misi, para kandidat akan diuji dengan berbagi pertayaan dari berbagi sebelas pakar yang terdiri dari profesor dan doktor dari berbagi kampus di Makassar.
Peserta pertama yang tampil dalam melakukan pemaparan program adalah Prof Nurdin Abdullah. Dalam pemaparannya, Bupati Bantaeng dua periode tersebut fokus untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel dengan menekankan pada konektivitas atau akses yang mudah ke semua pelosok Sulsel.
“Pusat pertumbuhan bisa dicapai jika konektivitas dapat kita wujudkan,” tegasnya.
NA bertekad akan membangun pelabuhan dibagian selatan dan utara Sulsel. “Di bagian selatan dan utara Sulsel ini kita harus buka pelabuhan. Kita punya Toraja dan Selayar yang minim akses, juga di Makassar ada beberapa pulau yang belum terjangkau. Kita akan bangun konektivitas atau akses kesana supaya lebih mudah untuk pariwisata dan bidang lainnya,” ujarnya.
Kemudian, Abdul Rivai Ras alias Bro Rivai dalam penyampaian programnya, ingin menjadikan Sulawesi Selatan sebagai daerah maritim. Hal itu dilandasi dengan luasnya daerah ini.
“Saya apresiasi pertumbuhan ekonomi,di Sulsel. Tapi perlu diketahui, di Sulsel, telah terjadi ketimpangan pemdapatan. Jadi, janhan hanya sektor bertumpu pada satu sekto saja tapi,perlu ada pemerataan, “jelasnya.
Sementara Agus Arifin Nu’mang tak, kalah hebatnya dalam membangun Sulsel kedepan. Wakil Gubernur dua periode itu tengah merancang konsep pembangunan labuba dan kota niaga.
Konsep labuba itu berada dikawasan pegunungan. Meliputi Latimojong, Bulusaraung, dan Bawakaraeng. Sedangkan kota niaga itu berada di Kota Parepare, Makassar, Kabupaten Bulukumba, Watampone, dan, Kota Palopo.
“Jika ini terwujud maka dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di daerah ini,”katanya.
Sedangka dan Aliyah Mustika Ilham dan Ni’matullah menitik beratkan pada keseteraan gender dan mengubah sistem pemerintahan.Dimana Sulsel diberi otonom.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan DPP Demokrat Amir Syamsuddin menegaskan bahwa tema Quo Vadis Sulsel yang diangkat dalam simposium ini sangatlah tepat.
“Tema ini identik dengan kerja cerdas dan kreatif. Apalagi Sulsel dinilai sebagai provinsi yang berkembang dari segi pembangunan. Simposium ini melahirkan harapan politik baru, sebab dengan simposium ini publik bisa tahu harapan apa yang akan dibawa oleh para kandidat,” pungkasnya saat menyampaikan sambutannnya.(*)