SUARACELEBES.COM, PAREPARE — Debat kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Parepare di Islamic Centre, Kamis, 29 Maret 2018, berlangsung alot.
Saat moderator Dr M Iqbal Sultan, Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Unhas, meminta untuk saling menanggapi program, terjadilah perdebatan seru.
Faisal A Sapada yang memprogramkan Rp2 miliar per kelurahan, agar terjadi pemerataan pembangunan, ditanggapi Taufan Pawe, bahwa sebenarnya sudah ada pagu indikatif wilayah untuk setiap kelurahan.
Program Rp2 miliar itupun kata Taufan, harus ada landasannya dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), tidak boleh asal.
Sementara pasangan FAS, Asriady Samad yang menyoroti pentingnya pembukaan akses jalan sehingga Parepare bisa langsung tembus Sidrap, menurut TP, itu adalah kewenangan pemerintah provinsi. Karena jelas aturan soal jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan daerah.
FAS juga menyinggung soal lahan Parepare yang semakin sempit, sementara pelebaran jalan bukan solusi, maka seharusnya dibuat tempat keramaian baru. “Kita bangun kota baru,” kata FAS.
Menurut TP, bukan itu solusinya. Parepare kata dia, jangan jadi titik mati, dan kemudian menciptakan kota baru. “Solusinya adalah lakukan inovasi yang kuat. Bukan buat kota baru, tapi ciptakan akses baru, buatkan jalur, lebarkan jalan. Buktinya Jalan Jenderal Sudirman sekarang sudah lebar dan berestetika, dilalui banyak orang, dan membuat Parepare lebih ramai,” papar Taufan.
Meski alot dan hangat, namun debat kandidat tetap berlangsung tertib, aman, dan lancar. Debat kandidat juga diwarnai yel-yel kedua calon. “Pilih nomor satu, oke mi,” begitu teriakan yel-yel pasangan Taufan-Pangerang.(*)