“Di ILC Lelaki (memang) Itu NH”
SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Dari awal proses penanganan kasus E-KTP yang melibatkan SN alias Setya Novanto cukup menyita banyak perhatian publik di negeri ini. Termasuk para pabrikasi politik, apalagi yang mengamati Pilgub Sul-Sel khususnya di internal Partai Golkar yang merupakan partai berpengalaman menghadapi carut marut politik kebangsaan.
Adalah NH alias Nurdin Halid seorang putra bugis asal Sulawesi Selatan sebagai Ketua Harian Partai Golkar menjadi tokoh sentra.
Bukan hanya di internal Partai Golkar tetapi hiruk pikuk pembangunan kebangsaan Indonesia di level nasional ada dalam orbit satelitnya dengan fakta NH merupakan putra asal Sulawesi Selatan (Sul-Sel) yang miliki jejaring di level pemerintah pusat.
Teramat menggiurkan para pengamat politik melihat posisi NH karena dia salah satu Bakal Calon (Balon) Gubernur di Sul-Sel.
Menjadi Balon di Sul-Sel bagi NH oleh kerabatnya pernah mendapatkan kritikan dengan berbagai macam pertanyaan dan pernyataan, kalau mau cari popularitas tidak perlu lagi NH jadi Gubernur di Sul-Sel, kalau mau cari duit yang lebih banyak maka itu di jejaring nasionalnya NH, apa untungnya NH jadi Gubernur, dan ragam unek-unek lainnya.
NH di beberapa kesempatan di hadapan publik seolah menanggapi pertanyaan dan pernyataan itu dengan hamparan kalimat “jangan hanya pikirkan dirimu di tengah panggilan kebangsaan, saya di Sul-Sel adalah panggilan kebangsaan dan saya ingin kita semua sama-sama gelorakan hingga ciptakan kebaikan-kebaikan itu di Sul-Sel.
Keinginan baik itu ternyata pula tidak serta merta menjadikan segelintir orang menilai seauatu yang baik pula, ada yang mencibir NH karena dekat dengan SN yang sementara bermasalah secara hukum.
Namun, penampilan dan argumentasi NH semalam (3/10) di salah satu acara stasiun TV yakni ILC membuat kita menyaksikan NH memang Lelaki.
Banyak yang prediksi karena SN orang bermasalah secara hukum maka NH berupaya menampik diri dari lingkungan SN tetapi itu tidak dilakukannya, dengan kemeja lengan panjang bercorak batik NH menuturkan bahwa dia berada di ruangan perawatan SN (dalam rangka membesuk) ketika putusan Praperadilan dibacakan dan dia sebagai fungsionaris Partai Golkar tidak menyembunyikan rasa syukurnya atas putusan itu, di forum ILC pula NH mengungkapkan bahwa melihat persoalan yang dihadapi SN mesti ada pemisahan cara pandang yakni melihat Golkar sebagai organisasi politik dan persoalan SN adalah ranah hukum ini bentuk jiwa besar kita sebagai anak bangsa yang taat dan patuh pada proses hukum, beberapa hal diungkapnya dengan gantle layaknya lelaki bugis terang tegas menyampaikan sesuatu.
Di forum itu seolah NH tampil memberi kesan bahwa dekat dengan orang jangan hanya soal kesenangan tetapi kesulitan orang-orang sekitar kita adalah ruang bagi kita tampil sebagai manusia, ini ujian bagi yang terkena musibah sekaligus bagi orang sekitar dari musibah itu, pahaman bahwa mata Tuhan tak pernah berkedip sedetikpun.
Di forum itu tampak memang pria asal Sul-Sel itu (NH) kelihatan ketokohannya di tingkat nasional, mimik muka yang gambarkan ketulusan menyampaikan isi pikirannya, cara berpikirnya yang bijak namun sesekali terbalut dengan narasi tegasnya, dia memang manusia yang berkekurangan tetapi gelimang faedah yang dapat ia mampu wujudkan untuk peradaban bangsa Indonesia.
Dan di bagian akhir Pak Karni Ilyas bertanya bahwa dirinya (NH) nyalon di Pilgub Sul-Sel dan NH mengiyakan dan memohon doa Pak Karni, Pak Karni selamati hal tersebut. (*)
Ulasan Pemuda dari Bumi Latemmamala Soppeng
Arman Mannahau