SUARACELEBES.COM, POLMAN – Tim gabungan yang dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Polewali Mandar (Polman), Hamdani Hamdi, menggelar operasi gabungan untuk mencegah praktik eksploitasi anak di Kecamatan Wonomulyo, Rabu malam, 12 Februari 2025.
Operasi ini melibatkan Satpol PP, Pendamping Anak Dinas Sosial (Dinsos), Pemerintah Kecamatan Wonomulyo, serta Kepala Kelurahan Sidodadi dan Kepala Desa Arjosari. Tim gabungan mendatangi dua lokasi yang diduga terlibat dalam praktik eksploitasi anak. Di lokasi tersebut, mereka menemukan empat kepala keluarga asal Kota Makassar dan Gowa, Sulawesi Selatan, yang mempekerjakan anak-anak sebagai badut di lampu merah Wonomulyo.
Selain itu, tim juga mendatangi satu keluarga asal Sungguminasa, Gowa, yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan ekonomi berupa penjualan kerupuk dan tisu. Keterlibatan anak-anak dalam aktivitas tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang pemanfaatan tenaga kerja anak yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Sebagai langkah pencegahan, pihak Kelurahan Sidodadi dan Desa Arjosari membuatkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh kepala keluarga yang terlibat. Surat pernyataan ini menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mempekerjakan anak-anak dalam aktivitas eksploitasi. Jika terjadi pelanggaran, anak-anak tersebut akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Camat Wonomulyo, Samiaji, menegaskan bahwa surat pernyataan ini adalah langkah tegas untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi. “Kami akan memastikan bahwa anak-anak di bawah umur tidak diperkerjakan lagi, dan pelanggaran terhadap pernyataan ini akan membawa konsekuensi,” ujarnya.
Pj Sekda Polman, Hamdani Hamdi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya melindungi hak-hak anak dan mencegah eksploitasi yang dapat merugikan perkembangan mereka. Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan setiap indikasi eksploitasi anak agar dapat segera ditangani dengan tepat.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi anak-anak dan mencegah dampak negatif dari praktik eksploitasi yang dapat merusak masa depan mereka.
