SUARACELEBES.COM, WAJO – Dalam safari politiknya di Kab. Wajo, Prof Nurdin Abdullah bila terpilih nanti sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, berharap potensi sutra Wajo lebih dioptimalkan dengan ketersediaan tumbuhan murbei yang menjadi makanan ulat sutra.
Kain tenun Sutra bugis dari Wajo merupakan produk andalan Sulawesi Selatan sejak berabad-abad silam sudah diperdagangkan oleh pelaut Bugis di wilayah semenanjung Melayu, seperti di Malaka dan Temasek (Singapura).
“Daerah Wajo dan Soppeng kita adalah pusat pengembangan sutra, jadi kita harus jamin ketersediaan tumbuhan murbei yang menjadi makanan ulat agar menghasilkan sutra berkualitas,” ujar Prof Nurdin usai menggelar kampanye dialogis di Desa Tonrangi, Kec. Pitumpanua, Wajo, Kamis (15/3).
Selain itu, lanjut Prof Nurdin, hal mendasar yang harus segera dituntaskan di Kab. Wajo adalah perbaikan jalan trans Sulawesi yang menghubungkan ke pelabuhan penyeberangan ke Sulawesi Tenggara. Termasuk pula pembenahan Pasar Sentral Wajo yang terkatung-katung. Pelabuhan penyeberangan di Siwa juga harus ditata agar lebih manusiawi, agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan Wajo bisa menjadi daerah destinasi wisata dari warga dari luar Wajo.
“Wajo ini juga daerah pertanian, oleh karena itu bendungan Pessoloreng harus segera selesai, agar bisa mengairi sawah-sawah, sebab pertanian adalah benteng negara, ancaman negara saat ini bukan lagi perang, tapi krisis pangan, setiap saat bertambah jumlah penduduk kita,” ujar Prof Nurdin.
Dalam kunjungannya di Wajo, Prof Nurdin mengunjungi beberapa lokasi, mulai dari blusukan di Pasar Kaluku, menghadiri pesta pernikahan putri tokoh masyarakat Siwa, Haji Odde, serta menggelar kampanye dialogis di Lapangan Desa Tonrangi, Pitumpanua. Setelah menuntaskan di Wajo, Prof Nurdin dan rombongannya melanjutkan perjalanannya ke daerah Luwu.
