SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Sidrap yang terus meningkat selama empat tahun terakhir, mendapat sanjungan dari sejumlah pakar ekonomi di Sulawesi Selatan. Salah satunya ialah Bahtiar Maddatuang, yang kini menjabat sebagai Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Amkop Makassar.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sulsel menyebutkan bahwa Sidrap kini berada di angka 9,3 persen untuk pertumbuhan ekonomi dan menjadi salah satu daerah yang menunjang Propinsi Sulsel meraih pertumbuhan ekonomi skala Nasional.
Bahtiar Maddatuang mengaku bahwa pencapaian Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap sangat luar biasa. Sebab, angka pertumbuhan ekonomi yang berhasil diraih sudah linear dengan menurunnya angka kemiskinan dan jumlah pengangguran di Sidrap.
“luar biasa, banyak daerah yang cuma tinggi angka pertumbuhannya tapi rakyatnya masih banyak yang miskin, banyak penganggurannya, itukan ketimpangan namanya,” ungkap Bahtiar
Rektor STIE Amkop ini bahkan berani merekomendasikan kepada daerah-daerah lain untuk mengikuti strategi yang dilakukan Sidrap agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya juga. Namun, khusus daerah yang tidak memiliki kesamaan based ekonomi, perlu memperhatikan dan mengontrol leading sektor daerah masing-masing.
Sejumlah rekomendasi juga sempat dijelaskan oleh Bahtiar yang sekiranya menjadi masukan bagi Pemda Sidrap, beberapa diantaranya ialah meminimalisir ekonomi biaya tinggi dengan cara penerapan regulasi perizinan investasi swasta yang tidak berbelit-belit dan membutuhkan biaya yang tinggi.
“kalau perlu gratis itu biaya perizinan investor masuk ke sidrap, karena salah satu yang menjadi kekhawatiran investor masuk ke daerah itu karena mereka dipunguti biaya yang tinggi, makanya mereka malas menanam modal, “ tambahnya
Catatan penting lainnya bagi Pemda Sidrap menurut Bahtiar ialah perbaikan infrastruktur seperti fasilitas jalan, serta ketersediaan listrik yang memadai. Namun ia yakin, Pemda Sidrap tidak abai akan hal tersebut, terbukti dengan insfrastruktur jalan di Sidrap yang sudah sepenuhnya diperhatikan oleh pemerintah.
“kalau jalannya bagus, listriknya memadai, investor akan nyaman masuk ke sidrap, implikasinya tentu tidak lain akan berdampak positif ke ekonomi rakyat kan,” tambahnya
Berbeda dengan Bahtiar, Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin, Anas Anwar justru berharap Pemda Sidrap lebih memperhatikan kesejahteraan para petani dengan mengawasi pola distribusi hasil tani rakyatnya. Tak dipungkiri, mata rantai perdagangan di setiap daerah seringkali merugikan para petani. Sehingga pada sektor pertanian, para pedagang justru lebih menuai untung banyak dibading petaninya.
“pola distribusi perlu diperhatikan, banyak petani yang terpaksa menjual hasil pertaniannya sebelum dipanen atau kita sebut system ijon, karena keuntungan mereka sedikit, yang banyak malah para pedagang,” ujar Anwar kepada online24jam.com
Selain sektor pertanian, kata Anas, Pemda Sidrap juga bisa memaksimalkan sektor peternakan untuk menunjang dan meningkatkan angka Pertumbuhan Ekonomi. Sebagai awal, masyarakat dimodali dengan mendapatkan suplai pupuk atau alat produksi lainnya.
“intinya pemerintah harus pro rakyat, sidrap itu sangat terkenal dengan pertaniannya, tapi tidak menutup kemungkinan sektor lain seperti peternakan bisa ikut menunjang, asal pemerintah harus perhatikan rakyatnya,” tutupnya
Data yang dihimpun online24jam.com, saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap berhasil menembus angka 9,3 persen dengan angka kemiskinan yang terus menurun hingga 5,4 persen di tahun 2016.