banner dprd mkassar

Akademisi : SYL Harus Dahulukan Kepentingan Sulsel!

SUARACELEBES.COM, MAKASSAR — Pilgub Sulsel 2018 tinggal menghitung bulan. Figur baru dipastikan menggeser Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah Gubernur Sulsel dua periode.

Pemimpin baru Sulsel diharapkan lebih baik dari prestasi SYL. Untuk itu, Gubernur harus memastikan pesta demokrasi Sulsel berlangsung tanpa ada intervensi, termasuk menjaga netralitasnya.

Akademikus Unhas, Amir Ilyas, menyatakan masa kepemimpinan SYL hanya akan berakhir manis jika mampu mempertahankan netralitasnya.

Kepentingan Sulsel, sambung dia, harus menjadi prioritas, dibandingkan kepentingan individu maupun keluarga.

Dalam Pilgub Sulsel 2018, independensi SYL akan diuji mengingat sang adik, Ichsan Yasin Limpo (IYL) ikut bertarung. IYL bersama Andi Mudzakkar (Cakka) bahkan sudah mendeklarasikan pencalonannya.

“Kepemimpinan dan prestasi SYL sebagai Gubernur Sulsel tidak diragukan. Tapi, momentum Pilgub akan menjadi ujian bagi SYL menjaga independensinya, apakah mengutamakan kepentingan Sulsel atau individu/keluarga. Tentunya kita semua mengharapkan SYL yang merupakan tokoh panutan senantiasa mendahulukan kepentingan Sulsel,” kata Amir, Sabtu, (30/9).

Dalam perspektif berbangsa dan bernegara, Amir mengungkapkan SYL sepatutnya mendorong figur yang lebih baik darinya pada Pilgub Sulsel 2018. Itu demi memenuhi ekspektasi masyarakat menghadirkan Sulsel yang lebih sejahtera.

Di samping itu, kemampuan figur yang lebih baik tentunya mampu melanjutkan warisan pembangunan SYL. Terlebih, SYL memiliki sederet megaproyek infrastruktur yang belum kelar.

“Pelanjut SYL akan menentukan arah pembangunan Sulsel. Kalau figur yang didorong belum teruji, tidak memiliki kemampuan dan koneksi, maka Sulsel tidak akan berkembang. Dibutuhkan adanya figur dengan koneksi yang kuat di tingkat nasional dan internasional guna mengakselerasi pembangunan,” kata Amir, mantan Ketua Panwaslu Makassar itu.

Sorotan terhadap independensi SYL mengemuka lantaran dalam berbagai kesempatan terkesan memberikan dukungan kepada IYL. Di antaranya tatkala menghadiri HUT PMI ke-72 di Luwu pada pertengahan September lalu.

Meski tidak secara gamblang menyatakan dukungan kepada IYL-Cakka, SYL memuji pasangan tersebut. SYL menyebut IYL-Cakka bisa menjadi lokomotif hadirnya kesejahteraan.

SYL juga pernah disorot lantaran terkesan melakukan Salam Punggawa dalam iklan Ramadan lalu di sebuah stasiun televisi lokal.

Semiotika Salam Punggawa yang dilakukan Gubernur Syahrul kala itu bahkan mendapat protes keras dari aktivis anti-korupsi, Djusman AR.

Teman dekat Abraham Samad itu menyayangkan semiotika Salam Punggawa yang dilakukan Gubernur Syahrul menodai citranya sebagai tokoh demokrasi di Sulsel.

Dukungan bagi SYL untuk mendorong figur yang lebih baik sebelumnya telah disuarakan juru bicara Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), Muhammad Natsir. Di mata Natsir, ketika SYL mendorong figur yang dia pahami lebih baik darinya, itu menandakan SYL secara terbuka benar-benar berpihak kepada kepentingan Sulsel. Toh, pembangunan memang butuh keberlanjutan.

“Kalau mau menilai bagaimana niat SYL pada kelanjutan pembangunan Sulsel, bisa kita ukur pada tokoh yang beliau dukung. Kalau tokoh yang didorong ke masyarakat dikenal tidak punya prestasi yang lebih baik, artinya sikap itu nihil keberpihakan pada kepentingan Sulsel,” kata Natsir yang juga fungsionaris DPD Golkar Sulsel. (*)

PDAM Makassar