SUARACELEBES.COM, MAKASSAR-Sejumlah kandidat yang menggagas koalisi penantang petahana Moh Ramdhan Pomanto di Pilwali Makassar terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah kandidat dan partai politik.
Sejauh ini, sudah ada empat kandidat yang bergabung dalam koalisi yang digagas oleh Ketua DPD II Partai Golkar Farouk M Betta (Aru) dan Ketua Nasdem Makassar Andi Rachmatika Dewi (Cicu). Selain, Aru dan Cicu, dua nama besar lain yang merapat ke koalisi ini adalah wakil walikota Makassar yang juga Sekretaris DPD Demokrat Sulsel Syamsu Rizal dan Bos Bosowa Munafri Arifuddin.
Melihat komunikasi politik yang dibangun oleh koalisi pentang Danny Pomanto tersebut, pertarungan head to head berpeluang besar terjadi di Pilwalkot Makassar.
Pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Makassar menilai, salah satu formula untuk kalahkan incumbent adalah dengan mengkonsolidasi kekuatan penantang dan menciptakan kompetisi head to head.
“Saya kira model ini kurang lebih sama juga terjadi di Pilkada Takalar dan Luwu Utara sebelumnya,” kata Andi Luhur Priyanto saat dihunungi, Kamis (31/08/2017).
Lanjut Andi Luhur Priyanto menjelaskan
tantangannya secara internal adalah komitmen dan pembagian tanggung jawab yang proporsional. Pasalnya, ada banyak kandidat dan partai politik besar yang bersedia “mengubur mimpi2 kontestasi” mereka, oleh karena itu komitmen yang saling menguntungkan pada pihak yang di usung harus di terukur.
“Sementara sharing tanggung jawab secara proporsional, lebih pada upaya menghindari monopoli atau dominasi salah satu pihak dalam kerja kerja elektoral koalisi penantang,” jelasnya.
Jika komunikasi politik dibangun dengan bagus oleh koalisi penantang Danny Pomanto hal ini bisa saja terwujud. “Bisa saja, meskipun bisa jadi kandidat yang di usung koalisi penantang adalah tokoh eksternal,” tutup Luhur.(*)