SUARACELEBES.COM, MAKASSAR- Bendahara Golkar Makassar, Rahman Pina, memprediksi elektibilitas patahana Danny Pomanto akan terus tergerus di masa yang akan datang. Apalagi saat masa cuti dan tidak bisa lagi melakukan mutasi, 6 bulan sebelum pemilihan.
“Jangankan saat cuti, sekarang saja dukungannya (Danny–red) menurun terus. Apalagi jika figur usungan koalisi Golkar Nasdem resmi diumumkan. Ini pasti dasyat,”katanya, Kamis (31/8).
Menurutnya, masa paling krisis bagi seorang incumbent, dukungannya akan menukik tajam, ketika masa cuti tiba dan tak punya lagi akses untuk mengontrol birokrasi.
“Bisa dibayangkan, betapa rapuhnya jaringan incumbent ketika dia tak boleh lagi mengontrol pejabat dan ASN yang selama ini jadi motor penggeraknya,”kata legislator dua periode ini.
Meski dikabarkan telat mendapat dukungan dari sejumlah partai, legislator Golkar ini tetap menilai Ramdhan Pomanto sebagai incumbent dengan tingkat keterpelihan paling lemah di Sulawesi Selatan. Baik dari sisi elektabilitas maupun dukungan partai politik yang akan mendukungnya maju pada perhelatan Pilwali 2018 mendatang.
“Bayangkan, semua incumbent sudah berpikir lawan kotak kosong, tapi pak Danny baru dapat pernyataan dukungan. Itu pun lisan. Beliau butuh kerja keras lagi. Karena untuk maju jadi calon, tak cukup hanya dengan dukungan foto copyan, surat tugas, apalagi hanya dukungan berita dukungan,”terangnya.
Terkait mutasi pejabat, Rahman Pina mengingatkan KPU sebagai penyelenggara Pilwali, untuk menyampaikan kepada Walikota Makassar tentang aturan pelarangan melakukan mutasi 6 bulan sebelum pemilihan. Ini penting, katanya, untuk menghindari adanya diskualifikasi bagi patahana yang melanggar. Ia kemudian mengingatkan kasus incumbent Bupati Bualemo yang digugurkan sebagai calon jika tetap melakukan mutasi jelang pilkada. (*)