SUARACELEBES.COM, MAKASSAR – Polemik tender Pekerjaan Breakwater Beba terus bergulir. Watch Relation of Corruption (WRC) dan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Kontrol Keuangan Negara (DPP-LKKN) terus memberi perhatian proyek yang akan dikerjakan dikawasan kampung nelayan di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
Baharuddin. S dan Umar Hankam selaku Koordinator Pengawasan WRC Sulsel mengingatkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) lebih berhati-hati. Pasal nya kedua lembaga Anti rasuah di Sulsel itu menduga direktur utama PT. Kemuning Yona Pratama, Syafriwal sedang bermain dengan pihak lain.
“Patut diduga si Syafriwal sedang bermain dengan pihak lain. Sederhana saja melihatnya. Pertama, Setiba-tiba Mestizo Nato dicabut selaku kuasa direksi setelah ditetapkan sebagai pemenang proyek Pekerjaan Breakwater Beba oleh Pokja,”
“Kedua, Saat Pokja mengundang kuasa direksi PT. Kemuning Yona Pratama, Mestizo Nato menghadiri undangan pembuktian dokumen kualifikasi dan teknis di tanggal 3 April 2023. Mestizo Nato adalah orang yang sah secara hukum hadir dalam pembuktian dokumen kualifikasi dan teknis pekerjaan,”
“Dan aneh nya lagi, Syafriwal melalui pesan WhatsApp nya ke staf Mestizo Nato, mengirim sebuah pesan pdf yang berisi surat pencabutan kuasa direksi saudara Mestizo Nato sejak tanggal 25 Maret 2023, Namun pesan itu buru-buru dihapus Syafriwal,”
“Ketiga, Jikalau benar surat pencabutan kuasa direksi itu per tanggal 25 Maret 2023. Maka Mestizo Nato yang menghadiri undangan Pokja pada 3 April 2023 adalah ilegal. Maka seluruh dokumen teknis, dokumen kualifikasi, pakta integritas dan jaminan penawaran PT. Kemuning Yona Pratama tidak sah. Karena itu tadi Syafriwal selaku Direktur Utama telah mencabut kuasa direksi kepada Mestizo Nato,
Menurut Umar Hankam dia bersama Ketua umum DPP LKKN sedang mengumpul informasi dugaan adanya permainan Syafriwal dengan salah satu rekanan yang saat ini sedang mengerjakan proyek drainase di UPT Beba.
“Ya ada informasi dugaan bakal dijual nya proyek Pekerjaan Breakwater Beba oleh Syafriwal kepada pihak lain sedang kami himpun saat ini. Informasi didapat dia salah satu ketua Himpunan pengusaha di kabupaten Gowa dan dia rekanan yang saat ini sedang mengerjakan proyek drainase di UPT Beba, satu lokasi dengan proyek Pekerjaan Breakwater. Nanti kita rilis hasilnya dan langsung kami lapor resmi ke penegak hukum.
Ditempat yang sama Ketua umum DPP LKKN mengaku pihaknya akan turun langsung ke Beba.
“Beba ini kampung saya di Galesong, akan saya pantau terus itu pembangunan pekerjaan breakwater. Saya punya sudah terima dokumen teknis terkait ukuran batu gajah. Kalau ditemukan ukuran batu tidak sesuai spesifikasi yah saya buat laporannya,” imbuh Ibar sapaan akrab Ketua umum DPP LKKN ini.