SUARACELEBES.COM, GORONTALO – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Koordinasi Penyusunaan Rencana Aksi Daerah (RAD), yang diselenggarakan di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Jum’at (1/12/2023). Rakor yang dihadiri oleh Ketua Tim Penyusun RAD Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, serta Pimpinan OPD dan instansi vertikal ini, diminta Kadis Dispora Wahyudin Katili untuk memerhatikan lima domain Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
Lima domain IPP tersebut terdiri dari pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi. Menurutnya, ini menjadi hal penting dalam menunjang penyusunan RAD.
“Yang pertama itu, domain pendidikan. Pendidikan itu sifatnya membutuhkan intervensi jangka panjang dan perubahannya tidak didapatkan dalam satu-dua tahun. Oleh karena itu, program yang harus kita selesaikan dalam waktu pendek, menengah, dan panjang kita tuangkan dalam RAD,” kata Wahyudin.
Lebih lanjut, Wahyudin menambahkan indeks kesehatan dan kesejahteraan turut diperhatikan. Di Provinsi Gorontalo sendiri, indeks ini sudah cukup meningkat. Hal tersebut terjadi karena adanya Peraturan Daerah (Perda) yang melarang aparaturnya untuk merokok, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan.
“Domain yang ketiga berkaitan dengan angka pengangguran dan lowongan kerja. Ini kan urusannya agak panjang, maka harus ada Dinas Ketenagakerjaan,” lanjut Wahyudi.
Sementara domain yang keempat, berkaitan dengan tingkat partisipasi dan kepemimpinan, serta yang terakhir, gender dan diskriminasi yang berkaitan dengan perempuan dan anak. Olehnya, ia meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3PA) untuk saling bersinergi memaksimalkan peran merek menuntaskan isu-isu tersebut.
Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo diminta memperhatikan isu isu kepemudaan. Hal tersebut disampaikan Penjabat Sekdaprov Budiyanto Sidiki.
Beberapa isu isu kepemudaan diantaranya indeks partisipasi pendidikan yang rendah, tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak, tidak terpenuhi kuota keterwakilan 30 persen bidang politik dari perempuan. Serta kontribusi perempuan dalam bidang ekonomi keluarga yang masih kurang. Olehnya, melalui penyusunan RAD ini, diharapkan dapat menuntaskan isu-isu pengembangan kepemudaan yang ada di daerah.
“Ini tidak mungkin bisa diserahkan sepenuhnya kepada Dinas pemuda dan Olahraga atau Kementrian Pemuda dan Olahraga. Karena Indeks Pembangunan Pemuda itu hanya bisa dicapai kalau semua lintas sektor memaksimalkan sasaran, serta melakukan aksi, dan program yang sejalan dengan menuntaskan isu-isu di sektornya masing masing,” pinta Budi.